TRIBUNNEWS.COM - Perwira Korea Selatan ditemukan tewas di Pangkalan Militer Uni Emirat Arab (UEA).
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap melaporkan pada Selasa (2/1/2024), Seoul lantas meluncurkan penyelidikan atas kematian petugas militer di UEA.
Perwira itu masih berusia 24 tahun, dikutip dari Al Arabiya.
Dilaporkan, perwira itu ditemukan tidak sadarkan diri di atap Pangkalan Militer UEA pada Senin (1/1/2024).
Kemudian, dinyatakan meninggal setelah dilarikan ke rumah sakit militer setempat.
Kantor berita Korea Selatan melaporkan bahwa perwira tersebut adalah bagian dari Komando Perang Khusus Angkatan Darat dan dikerahkan ke unit UEA pada November 2023.
Baca juga: Tiga Hari Anteng, Dua Rudal Koalisi Milisi Irak Hantam Pangkalan Militer AS di Ain al-Assad
Perwira muda tersebut adalah bagian dari unit 'Akh' (artinya, saudara), yang didirikan di ibu kota UEA, Abu Dhabi pada tahun 2011,
Ia bertugas membantu melatih pasukan Emirat dan melindungi warga Korea yang tinggal di sana.
Identitas perwira tersebut belum diungkap ke publik.
Berdasarkan informasi yang dibagikan dan dilaporkan Yonhap, jenazahnya dipulangkan pada Selasa (2/1/2024) malam.
Pihak berwenang Korea akan memulai penyelidikan mengenai penyebab kematiannya.
"Pejabat polisi dari Badan Kepolisian Metropolitan Seoul akan mengambil bagian dalam penyelidikan," kata laporan itu.
Baca juga: Gambar Eksklusif Kehancuran Pangkalan Militer AS di Irak yang Dihajar 12 Kali Serangan
Al Arabiya English telah menghubungi Kementerian Luar Negeri Korea dan kedutaan besarnya di UEA melalui email untuk memberikan komentar.
Hubungan baik UEA dan Korea Selatan
Baik UEA dan Korea Selatan memiliki hubungan persahabatan yang telah terjalin lama, selama 43 tahun.
Pembentukan unit tersebut dipandang sebagai simbol dari hubungan persahabatan tersebut.
Presiden Korea Yoon Suk Yeol melakukan kunjungan resmi pada Januari 2023, di mana ia bertemu dengan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed (MBZ).
Negara Teluk tersebut kemudian mengumumkan rencana investasi senilai $30 miliar di negara Asia Timur tersebut.
Baca juga: Fase Pengusiran Tentara AS Berlanjut, Pangkalan Militer di Timur Laut Suriah Diguyur Serangan
UEA juga merupakan rumah bagi pembangkit listrik tenaga nuklir pertama yang dibangun oleh Korea Selatan di luar perbatasannya, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Barakah.
Dewan Kerja Sama Teluk (GCC), di mana UEA menjadi bagiannya, menandatangani perjanjian perdagangan bebas pada minggu terakhir bulan Desember 2023.
Bulan lalu, panglima Angkatan Darat Korea Selatan juga mengunjungi negara Teluk tersebut.
Pada kesempatan itu, ia membahas penguatan hubungan dengan UEA.
Panglima juga dikabarkan mengunjungi kontingen 'Akh' selama kunjungannya selama berhari-hari.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)