"Mossad juga menyediakan elemen untuk digunakan dalam tindakan terhadap warga Palestina dan keluarganya di Turki,” lapor Turki Hurriyet, Jumat (5/1/2024).
“Mossad memasang iklan atau tautan pekerjaan tanpa memberikan rincian di situs media sosial atau grup obrolan, sehingga memungkinkan orang yang tepat untuk menghubungi mereka,” lanjutnya.
Surat kabar tersebut mengatakan tujuan dari setiap agen berbeda, di antaranya menargetkan warga asing dari Iran, Palestina, serta negara-negara lain yang bermasalah dengan Israel.
Agen sipil Mossad tersebut juga menargetkan penyelidik swasta dan personel taktis serta menargetkan 58 orang asing dan 39 warga negara Turki, dengan total 97 orang, menurut informasi yang terungkap pada tahun 2022.
Turki menjadi salah satu negara yang menerima orang-orang dari Iran dan Palestina, bahkan Turki menerima anggota Hamas, yang merupakan musuh Israel, yang berkunjung ke negaranya di masa lalu.
Selain itu, Turki telah memperjelas posisinya untuk membela Palestina, menyusul serangan besar-besaran Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat sejak Operasi Badai Al-Aqsa yang diluncurkan Hamas pada 7 Oktober 2023.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel