“Setiap hari terjadi pengeboman, bahkan rumah tempat kami berada pun dibom,” lanjutnya.
Mereka juga meminta pemerintah Israel untuk menghentikan perang di Gaza.
“Saya ingin mengirim Perdana Menteri untuk menghentikan perang dan pemboman rudal dan tidak menyentuh saya dan semua orang yang diculik di sini di Gaza dan kami ingin pulang ke rumah dengan damai,” kata Samer Talalqa.
“Saya meminta Anda, tolong, hentikan perang di Jalur Gaza,” kata yang lainnya.
Hamas Palestina vs Israel
Internal pemerintah Israel dikabarkan sedang berselisih di tengah demonstrasi yang meluas di Israel untuk menuntut penyelamatan sandera.
Sebelumnya, Hamas meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, dikutip dari Al Arabiya.
Kurang lebih 240 orang diculik oleh Hamas dari wilayah Israel.
Setelah pertukaran sandera selama 7 hari yang dimulai Jumat (24/11/2023), kurang lebih 137 sandera masih ditahan Hamas di Jalur Gaza.
Jumlah korban jiwa di pihak Palestina di Jalur Gaza terhitung 22.722 hingga Minggu (7/1/2024) dan 1.200 orang tewas di wilayah Israel, yang direvisi menjadi 1.147.
Selain itu tercatat 325 kematian warga Palestina di Tepi Barat hingga Kamis (4/1/2023), setelah faksi-faksi perlawanan di sana melawan Israel yang melakukan penyerbuan besar-besaran.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel