News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ekuador dalam Keadaan Darurat 60 Hari, Gembong Narkoba Hilang dari Sel Penjara

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan dari udara menunjukkan pesan mengenai geng kriminal Adolfo Fito Macias, yang ditulis oleh narapidana di penjara Regional 8 di Guayaquil, Ekuador, diambil pada 8 Januari 2024, sehari setelah Polri dan TNI melakukan operasi keamanan gabungan di penjara tersebut. tempat. Pemimpin geng kriminal utama Ekuador Adolfo Macías, alias Fito, diperkirakan melarikan diri pada 7 Januari beberapa jam sebelum operasi di penjara tempat dia menjalani hukumannya, kata Sekretaris Jenderal Komunikasi Roberto Izurieta pada hari Senin. Menyusul kaburnya pemimpin geng narkoba Los Choneros, insiden dilaporkan terjadi di beberapa penjara di negara tersebut.

TRIBUNNEWS.COM - Ekuador dalam keadaan darurat selama 60 hari setelah gembong narkoba hilang dari sel penjara.

Pemerintah mengumumkan keadaan darurat setelah salah satu penjahat paling berbahaya yang merupakan pemimpin geng narkoba Los Choneros di Ekuador, Adolfo Macías, menghilang dari selnya.

Kantor berita KSN melaporkan bahwa Komandan Jenderal Polisi César Zapata membenarkan bahwa Macías menghilang dari selnya.

Dilansir The Guardian, gembong narkoba berusia 44 tahun dilaporkan hilang pada Minggu (7/1/2024) dari penjara di kota pelabuhan Guayaquil, tempat dirinya menjalani hukuman sebelum dipindahkan ke fasilitas keamanan maksimun di lokasi lain.

Sipir dilumpuhkan dan disandera di tengah kerusuhan penjara di seluruh negeri.

Perburuan besar-besaran berlangsung pada Senin (8/1/2024).

Ribuan tentara dan polisi dikerahkan mencari Macías alias Fito.

Gambar selebaran yang dirilis oleh Angkatan Bersenjata Ekuador menunjukkan Adolfo Macias, alias Fito, pemimpin geng kriminal Los Choneros, saat dipindahkan ke kompleks keamanan maksimum The Rock di dalam Penjara Zonal No 8 di Guayaquil, Ekuador, selama operasi gabungan oleh Angkatan Bersenjata Ekuador. Polisi dan Militer di fasilitas tersebut, Ekuador, pada 12 Agustus 2023. Pasukan gabungan berkekuatan 4.000 orang melakukan operasi keamanan di penjara dalam rangka keadaan darurat yang diumumkan di negara tersebut pada 10 Agustus, menyusul pembunuhan terhadap calon presiden populer Fernando Villavicencio.

Otoritas penjara Ekuador memberikan konfirmasi bahwa sipir disandera di lima penjara di seluruh negeri, tetapi tidak ada rincian lebih lanjut yang dibagikan.

Video yang tidak bisa diverifikasi beredar luas di media sosial menunjukkan para sipir tampak disandera oleh anggota geng bertopeng yang menggunakan senjata pisau.

Baca juga: Bos Kartel Narkoba Ekuador Dikubur Bersama Senjata untuk Lindungi Diri di Akhirat

Terlihat seseorang membacakan pernyataan berisi permohonan kepada Presiden Ekuador untuk menyelamatan nyawa dan keamanan mereka.

"Kami adalah ayah, kepala rumah tangga, yang dalam banyak kasus memahami tindakan Anda," bunyi pernyataan dalam video tersebut.

"Tetapi kami menegur Anda karena tidak peduli dengan kami yang berada di medan perang, menghadapi peluru," kata pernyataan yang kebenarannya belum dapat dipastikan atau diverifikasi secara independen.

Kantor Kejaksaan Ekuador menulis sebuah cuitan di platform X pada Minggu (7/1/2024) bahwa mereka sedang menyelidiki kasus hilangnya Adolfo Macías dari sel penjaranya.

Pada Senin (8/1/2024), buntut dari hilangnya gembong narkoba itu dari sel, dua pejabat ditangkap karena dicurigai membantu pelarian Adolfo Macías.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini