Dilansir Forbes, Ekuador diketahui sedang terjerumus dalam krisis keamanan yang parah, terutama sejak pandemi.
Organisasi kriminal telah membangun basisnya di dekat pantai dan di sekitar pelabuhan Guayaquil, yang telah menjadi pusat perdagangan narkotika, khususnya kokain.
Produsen kokain terbesar di dunia adalah Kolombia dan Peru, keduanya berbatasan dengan Ekuador.
Dalam beberapa tahun terakhir, kartel dari Meksiko, Kolombia, dan negara-negara lain telah mengambil keuntungan dari institusi-institusi yang lemah di Ekuador.
Siapa Adolfo Macias?
Macias adalah salah satu gembong paling terkenal di Ekuador.
Ia adalah ketua Los Choneros, yang diyakini sebagai salah satu geng Ekuador pertama yang menjalin hubungan dengan kartel narkoba Meksiko.
Baca juga: Ekuador Kian Mencekam, Stasiun TV Nasional Diserbu Gangster Bersenjata saat Siaran Langsung
Pada Minggu (7/1/2024), saat penyisiran barang selundupan, Macias diketahui hilang dari penjaranya yang penuh sesak di Guayaquil.
Macias diketahui sedang menjalani hukuman 34 tahun penjara karena perdagangan narkoba dan kejahatan lainnya.
Ia pernah melarikan diri dari penjara sebelumnya, pada 2013.
Seperti pemimpin geng lainnya, Macias menjalankan usaha kriminalnya dari balik jeruji besi.
Beberapa pakar keamanan meyakini seperempat penjara di Ekuador dikendalikan oleh geng.
Baru-baru ini, pemerintah Ekuador memerintahkan Macias dan narapidana terkenal lainnya dipindahkan ke fasilitas dengan keamanan maksimum.
Para ahli mengatakan perintah itu diduga menjadi penyebab kaburnya Macias dan memicu pemberontakan di penjara.
Pengaruh Geng Narkoba di Ekuador
Perang geng mulai melanda Ekuador dalam beberapa tahun terakhir.