Diklaim Israel Sudah Terpojok, Yahya Sinwar Kirim Surat Penting dari Gaza ke Anggota Hamas
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) di Jalur Gaza, Yahya Sinwar, baru-baru ini mengirimkan “pesan penting dan panjang” kepada anggota biro politik gerakan tersebut.
Kabar ini muncul di tengah klaim Israel yang menyebut sosok target nomor satu IDF tersebut sudah terpojok, terlacak, dan hanya tinggal dieksekusi.
Baca juga: Israel Klaim Mengetahui Posisi Yahya Sinwar tapi Tak Bisa Menyerangnya karena Dikelilingi Sandera
Berbeda dari klaim Israel itu, Yahya Sinwar dalam suratnya dilaporkan justru menceritakan kemenangan Brigade perlawanan Palestina di Gaza atas pasukan pendudukan Israel yang menyerang.
Dalam surat tersebut, Sinwar mengatakan Brigade Izz Ad-Din Al Qassam telah melancarkan pertempuran intens, keras dan belum pernah terjadi sebelumnya melawan pasukan pendudukan Israel yang pada gilirannya menderita kerugian besar.
“Brigade Al-Qassam menargetkan setidaknya 5.000 tentara dan perwira selama perang darat, sepertiga di antaranya tewas, sepertiganya terluka parah, dan sepertiga terakhir menderita cacat permanen. 750 unit telah hancur seluruhnya atau sebagian pada tingkat peralatan dan kendaraan militer,” kata Sinwar dalam surat itu.
Baca juga: Perlawanan di Gaza Kian Dahsyat, Al-Qassam Hancurkan 42 Ranpur IDF, Al-Quds Jatuhkan Drone Intelijen
Dia menambahkan, Brigade Al Qassam menghancurkan tentara Israel dan terus berupaya menghancurkannya, seraya menambahkan kalau mereka tidak akan tunduk pada kondisi Tel Aviv.
Dalam surat tersebut, Sinwar memuji ketabahan rakyat Palestina di Jalur Gaza yang telah memberikan contoh pengorbanan, kepahlawanan, kesatriaan, solidaritas dan saling ketergantungan, dan merupakan tugas kepemimpinan politik untuk segera menyembuhkan luka masyarakat dan memperkuat ketabahan mereka.
Pesan Sinwar datang setelah tawaran yang diterima oleh pimpinan Hamas dari Israel melalui mediator Qatar dan Mesir.
Baca juga: Kemarin Ngebom Duluan, Kini Israel Merengek ke Mesir dan Qatar Minta Pertukaran Tawanan Lagi
Tawaran Israel mengusulkan gencatan senjata kemanusiaan sementara, yang ditolak mentah-mentah oleh Hamas yang pada gilirannya menuntut gencatan senjata komprehensif.
Hingga kemarin, Israel telah membunuh sedikitnya 23.357 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 59.410 lainnya, sejak Israel memulai perang dahsyat di wilayah kantong yang terkepung pada tanggal 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan setempat.
(oln/Memo/*)