TRIBUNNEWS.COM - Ketua komite revolusioner tertinggi di Houthi Yaman telah menanggapi resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengutuk serangan di Laut Merah.
Dalam sebuah postingan di media sosial, Mohammed Ali al-Houthi, ia mengatakan Israel harus segera menghentikan serangan di Gaza.
"Israel harus segera menghentikan semua serangan yang menghambat kehidupan dan kelangsungannya di Gaza," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Ia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk membebaskan warga Palestina dari Israel.
Menurutnya, pengepungan yang dilakukan Israel membuat Gaza seperti penjara besar yang mematikan.
"Pengepungan militer Israel adalah 'senjata mematikan' yang telah mengubah wilayah Palestina menjadi 'penjara terbesar di mana hukuman pidana kolektif dilakukan'”, kata al-Houthi.
Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan Houthi adalah upaya pertahanan yang sah.
“Apa yang dilakukan angkatan bersenjata Yaman dilakukan dalam kerangka pertahanan yang sah,” katanya.
Tidak hanya itu, Mohammad Ali Al-Houthi juga menuduh Amerika Serikat melanggar hukum Internasional di Gaza karena telah memberikan dukungan penuh kepada Israel.
“Keputusan yang diambil terkait keamanan navigasi di Laut Merah adalah permainan politik, dan Amerika Serikat-lah yang melanggar hukum internasional,” tambahnya.
Untuk mendukung warga Palestina di Gaza, Houthi telah melancarkan sejumlah serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal di Laut Merah yang menurut mereka terkait dengan pelabuhan-pelabuhan Israel.
Baca juga: Akhirnya DK PBB Ambil Sikap, Tuntut Houthi Yaman Setop Serangan di Laut Merah
Sebelumnya, Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menuntut kelompok Houthi Yaman mengakhiri serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Dalam pemungutan suara pada hari Rabu (10/01/2024), 11 anggota dewan menyetujui untuk membungkam serangan Houthi.
Serangan Houthi di Laut Merah dianggap menghambat perdagangan global dan hak dan kebebasan navigasi serta perdamaian regional.