Seorang anggota Dewan Politik Tertinggi di Yaman, Mohammed Ali Al-Houthi, menekankan bahwa Amerika Serikat adalah pihak yang melanggar hukum internasional, mengomentari resolusi DK PBB.
Dalam sebuah postingan di X, al-Houthi mengatakan:
“Keputusan yang diambil PBB mengenai keamanan navigasi di Laut Merah adalah permainan politik."
“Amerika Serikat adalah pihak yang melanggar hukum internasional.”
Al-Houthi lebih lanjut menuntut agar entitas Israel segera menghentikan semua serangan yang menghambat dan mengakhiri kehidupan di Gaza dan melemahkan hak, kebebasan, serta perdamaian dan keamanan regional.
Di Mana Letak Laut Merah dan Seberapa Penting?
Baca juga: Houthi Yaman Tak akan Hentikan Serangan di Laut Merah sampai Israel Mengakhiri Perang di Gaza
Mengutip The Guardian, Laut Merah merupakan salah satu jalur pelayaran terpadat di dunia.
Laut Merah terletak di selatan Terusan Suez, jalur air paling penting yang menghubungkan Eropa ke Asia dan Afrika Timur.
Di ujung selatannya terdapat selat sempit antara Djibouti (Afrika Timur) dan Yaman bernama selat Bab el-Mandeb, wilayah yang menjadi sasaran Houthi di Yaman.
Sekitar 12 persen perdagangan global melewati Laut Merah, termasuk 30 persen lalu lintas peti kemas global.
Barang dan pasokan yang diperdagangkan bernilai miliaran dolar melewati Laut Merah setiap tahunnya.
Siapa Houthi dan Mengapa Mereka Menyerang?
Houthi adalah kelompok militan Yaman yang menguasai bagian barat negara itu, termasuk pantai Laut Merah.
Houthi bersekutu dengan Iran dan dana serta persenjataannya juga dipasok oleh Iran.
Namun mereka independen secara politik.
Di saat negara-negara dan kelompok Muslim lainnya memilih untuk tidak mencoba membantu Hamas di Gaza, kelompok Houthi menyatakan perang terhadap Israel pada akhir Oktober.
Baca juga: Houthi Tegaskan Israel Harus Setop Perang Jika Ingin Serangan kepada Kapal Menuju Israel Dihentikan
Awalnya, Houthi meluncurkan rudal balistik jarak jauh ke Israel.
Namun serangan itu tidak efektif dan beberapa dicegat oleh AS dan Saudi.
Tetapi sejak pertengahan November, Houthi mengubah taktik mereka untuk fokus menyerang kapal komersial, dimulai dengan penyitaan Galaxy Leader, kapal milik pebisnis Israel Ramu Ungar.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)