TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan Palestina Mai al Kaila pada hari Jumat mengatakan vaksin dan obat-obatan untuk anak-anak di Gaza telah sampai melalui koordinasi dengan UNICEF.
Dalam sebuah pernyataan, Menkes Palestina menjelaskan vaksin-vaksin tersebut untuk perlindungan terhadap poliomielitis, dikutip dari Anadolu Agency.
Poliomielitis adalah penyakit yang melumpuhkan dan mengancam jiwa yang disebabkan oleh virus polio.
Pengiriman vaksin ini dilakukan melalui penyeberangan Rafah dari Mesir menuju Gaza.
Sebelumnya, UNICEF telah mendistribusikan 600.000 dosis vaksin penyelamat jiwa ke rumah sakit di seluruh wilayah Gaza pada awal pekan ini.
Vaksin-vaksin ini diharapkan dapat membantu mengatasi keadaan darurat kesehatan yang semakin meningkat di Gaza.
Akibat serangan Israel yang semakin intensif di Gaza, layanan kesehatan di Gaza terpaksa berhenti.
Para pejabat dan organisasi nirlaba yang bekerja di wilayah tersebut berkali-kali menyebutkan kekurangan pasokan medis, termasuk vaksin anak-anak, dan memperingatkan dampak buruk terhadap kesehatan.
Salah satunya adalah vaksinasi terhadap penyakit anak-anak yang sangat menular, dikutip dari Asharq Al-Awat.
Kemenkes mengatakan, vaksin-vaksin tersebut diperkirakan cukup untuk membiayai vaksinasi antara 8 dan 14 bulan di Gaza.
Sementara UNICEF menegaskan mereka akan berada di Gaza untuk melindungi anak-anak.
Baca juga: Mesir Bantah Tuduhan Israel di ICJ soal Cegah Bantuan Masuk Gaza: Itu Kebohongan yang Dibuat Israel
Israel telah mengobarkan perang melawan Hamas sejak serangan lintas batas kelompok tersebut pada 7 Oktober.
Akibat serangan dan pemboman Israel, lebih dari 23.000 warga Gaza meninggal dunia.
Sebagian besar korban merupakan wanita dan anak-anak.
Menurut PBB, 85 persen penduduk Gaza telah mengungsi.
Namun saat ini, masyarakat Gaza tengah kekurangan makan-makanan dan obat-obatan.
Selain itu, 60 persen infrastruktur di Gaza telah hancur dan rusak akibat serangan Israel.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel