Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan pihaknya tidak akan mendukung kemerdekaan Taiwan.
“Kami tidak mendukung kemerdekaan Taiwan,” kata Biden ketika ditanya reaksinya terhadap pemilu yang diselenggarakan di Taiwan pada Sabtu (14/1/2024).
Sebelumnya, Biden pernah membuat marah pemerintah China dengan komentar yang tampaknya menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan mempertahankan pulau itu jika diserang, sebuah penyimpangan dari posisi “ambiguitas strategis” yang telah lama dipegang AS.
Baca juga: Pemilu Taiwan: Antara Pengaruh Cina-AS dan Pandangan Pemilih Muda
Meski begitu, Biden tampaknya mulai mencoba kembali untuk memperkuat hubungan bilateral dengan China, termasuk setuju untuk membicarakan perbedaan pendapat mengenai masalah keamanan pada pertemuan puncak di California dengan Presiden Xi Jinping pada November 2023 lalu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengucapkan selamat atas terpilihnya William Lai Ching-te sebagai presiden Taiwan dan mengatakan Amerika Serikat "berkomitmen untuk menjaga perdamaian dan stabilitas lintas selat, serta penyelesaian perbedaan secara damai, bebas dari paksaan dan tekanan".
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Lai dan para pemimpin semua partai di Taiwan untuk memajukan hubungan tidak resmi yang telah lama terjalin, konsisten dengan kebijakan Satu China AS,” kata Blinken.
Untuk menunjukkan dukungan kepada Taiwan, pemerintahan Biden berencana mengirim delegasi tidak resmi ke pulau dengan pemerintahan mandiri tersebut, menurut seorang pejabat senior AS.
Delegasi tersebut kemungkinan besar akan mencakup beberapa mantan pejabat tinggi Amerika, menurut pejabat tersebut, yang mengatakan nama-nama tersebut belum final. Delegasi serupa telah dikirim ke Taiwan di masa lalu.
Baca juga: Xi Jinping Klaim Cina-Taiwan Pasti Bakal ‘Bersatu Kembali’