TRIBUNNEWS.COM, ERBIL - Garda Revolusi Iran membenarkan telah menyerang "markas spionase" Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan Irak, pada Senin malam waktu setempat.
Pengusaha kaya Kurdi, Peshraw Dizayee, dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas, setelah satu rudal menghantam rumah mereka.
Dizayee, yang dekat dengan klan Barzani yang berkuasa, memiliki bisnis yang memimpin proyek real estate besar di Kurdistan.
Dizayee juga merupakan bos dari Falcon Group yang menjalankan proyek-proyek besar seperti Empire World.
Sejumlah media Iran juga menyebut Peshraw Dizayee adalah seorang pengusaha yang memiliki hubungan dengan Israel, dan mengatakan Dizayee sebagai sosok yang menjual sumber daya Irak ke negeri Zionis tersebut.
“Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini,” kata Garda Iran dalam sebuah pernyataan, yang menyebut nama agen mata-mata Israel, Mossad.
Dikutip dari IRNA, sebuah sumber informasi mereka menyebutkan bahwa," Berdasarkan investigasi serangan teroris di Kerman, dan melalui kolaborasi, beberapa pusat berkumpulnya para komandan dan pejabat kelompok teroris, khususnya ISIS, di wilayah Suriah, berhasil diidentifikasi."
"Selain itu, berbagai sasaran di wilayah Irak utara diidentifikasi sebagai pusat perencanaan operasi dan tindakan destruktif terhadap rakyat Iran. Salah satu targetnya adalah pusat mata-mata Zionis Mossad."
"Angkatan Dirgantara IRGC, dengan menggunakan rudal balistik buatan dalam negeri, melakukan serangan rudal terhadap sasaran dan pusat kejahatan ini dari beberapa titik berbeda di bagian barat dan barat daya negara tersebut, sehingga mencapai tujuan yang dimaksudkan dalam operasi ini."
Sumber dari Garda Revolusi juga mengatakan, besarnya kerugian dan korban jiwa yang diderita musuh dalam operasi ini sejauh ini dinilai signifikan dan menunggu penilaian lebih lanjut.
Serang ISIS di Suriah
Sebagai informasi, di waktu yang bersamaan, Garda Revolusi Iran juga menyerang sejumlah target di Suriah yang disebut merupakan situs militer kelompok teror ISIS.
Sementara Al-Mayadeen melaporkan, Rudal Iran menghantam posisi teroris Tahrir al-Sham dan Al-Turkestani.
Sumber lokal di Idlib, yang diduduki kelompok teroris Takfiri, mengakui bahwa rudal tersebut menghantam markas dan posisi kelompok teroris yang dikenal sebagai kelompok Tahrir al-Sham (Front Al-Nusra) dan kelompok yang dikenal sebagai Partai Turkestan di daerah Jabal al-Samaq dan sekitar kota Harim dan daerah lainnya, Idlib telah terkena serangan.
Pemboman tersebut menargetkan kamp pelatihan, markas dukungan logistik, dan pusat medis bagi militan Turkestan.
Daerah (Suriah) adalah tempat militan ISIS Khorasan dilatih dan diangkut oleh Amerika ke Afghanistan dan perbatasan Iran untuk melancarkan serangan di Iran.
Iran telah melakukan serangan rudal balistik jarak jauh yang pernah dilakukannya
Kamp pelatihan dan fasilitas ISIS diserang di kota Idlib, Suriah, yang berjarak 1.230 kilometer dari tempat IRGC meluncurkan rudal.
Menurut jurnalis IRNA, rudal kheybar shekan, yang memiliki hulu ledak yang dapat bermanuver, digunakan.
Sementara pernyataan IRAN tentang pengeboman di wilayah Irak.
“Serangan rudal IRGC terhadap markas mata-mata dan pertemuan kelompok teroris anti-Iran. Pemberitahuan No. 1 IRGC: Menanggapi kejahatan teroris baru-baru ini yang dilakukan musuh-musuh Islam Iran, markas mata-mata dan kumpulan kelompok teroris anti-Iran di beberapa wilayah menjadi sasaran rudal balistik IRGC di tengah malam."