TRIBUNNEWS.COM -- Israel menuding Korea Utara menjadi pemasok militan Hamas dengan sejumlah jenis senjata untuk menyerang negara zionis tersebut.
Tudingan tersebut setelah tentara Israel atau IDF mengklaim telah menyita sejumlah besar altileri dari Jalur Gaza.
Peluru dan alat-alat perang tersebut diduga diproduksi di Korea Utara.
Baca juga: Uni Eropa Masukkan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam Daftar Teroris
Berdasarkan yang dilaporkan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan dikutip dari Yonhap
“Hamas diyakini memiliki hubungan langsung atau tidak langsung dengan Korea Utara dalam berbagai bidang, seperti perdagangan senjata, panduan taktis, dan pelatihan. Ada kemungkinan bahwa Korea Utara dapat menggunakan metode serangan Hamas untuk melakukan invasi mendadak ke Korea Selatan,” kata seorang pejabat senior JCS (Staf Gabungan) yang tidak mau disebut namanya.
Setelah amunisi tersebut disita IDF, informasi baru telah dipublikasikan yang mengungkapkan hubungan terkini dan historis antara Korea Utara dan Hamas, serta organisasi teroris lainnya, termasuk Hizbullah, Jihad Islam, Suriah, dan Houthi.
Sebuah lembaga studi di Israel yaitu Stimson Research mengungkapkan adanya hubungan antara Korea Utara dengan organisasi yang tersebut di atas.
Bahkan pada era sebelum Kim Jong Un berkuasa, Korut juga telah berhubungan mesra dengan Suriah dan Iran. Mereka telah memilikis ejarah panjang.
Dua negara yang disebut berada di belakang organisasi yang kini berperang melawan Israel dan Barat.
Korea Utara secara historis menggambarkan Israel sebagai “negara satelit imperialis” dan mengakui kedaulatan Palestina atas seluruh wilayah Israel, kecuali Dataran Tinggi Golan.
Dikutip dari Jerusalem Post, selama perang Gaza tahun 2008-2009 dan 2014, Korea Utara mengatakan Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca juga: Menteri Israel Akui Hamas Sulit Dikalahkan, Sebut Pejuang Palestina Kuat dan Berkuasa di Gaza
Pada Era Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un yang berkuasa saat ini yaitu tahun 1970an dan 1980an, Korut juga menjadi pemasok senjata Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang diketuai Yasser Arafat.
Dalam hubungan yang berlangsung puluhan tehun tersebut, teknologi militer Korut telah menjangkau proksi militan Iran, Hamas, Hizbullah, dan Houthi.
Sejak dimulainya perang, media pemerintah Korea Utara telah berulang kali menggambarkan kekerasan yang dilakukan oleh Israel.