TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu disebut-sebut akan tetap melanjutkan perang melawan Hamas hingga tahun 2025.
Netanyahu menganggap, antisipasi tersebut ia prediksi dengan melihat segala kemungkinan yang terjadi di Gaza.
Termasuk dengan tindakan untuk memperbaiki dan membangun kembali pemukiman warganya yang hancur.
Diberitakan Times of Israel, niat Netanyahu itu terungkap dalam sebuah pembicaraan perdana menteri dengan ketua dewan lokal di dekat Gaza.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dilaporkan mengatakan kepada ketua dewan lokal dari komunitas dekat Gaza pada hari Selasa dengan mengantisipasi perang melawan Hamas akan berlanjut hingga tahun 2025.
Menurut laporan Channel 12, pembicaraan diadakan di markas komando IDF di wilayah selatan di Beersheba dan dihadiri oleh menteri kabinet keamanan lainnya.
Pada kesempatan itu, Netanyahu mengatakan kepada ketua dewan perang mungkin berlanjut hingga tahun depan berdasarkan kajian yang dilakukan saat ini.
Dia mengungkapkan, penilaian tersebut dilakukan dalam sebuah diskusi dan telah disetujui untuk merevisi kerangka Kementerian Pertahanan saat ini yang memberikan bantuan keuangan kepada warga Israel untuk kembali ke komunitas yang dievakuasi, 4-7 kilometer dari wilayah perbatasan Gaza.
Dituliskan, kondisi memprihatinkan terjadi dengan adanya pembantaian terhadap 1.200 orang oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober, sebagian besar warga sipil, dan penculikan 240 sandera dari segala usia.
Serangan-serangan tersebut dilakukan di tengah kekejaman brutal yang mencakup mutilasi, penyiksaan, pemerkosaan, penyerangan seksual dan pembakaran orang, mayat, dan rumah.
Para ketua dewan setempat mengatakan kepada Netanyahu bahwa sebagian besar penduduk mereka tidak ingin kembali pada saat ini, karena serangan roket yang terus berlanjut dari Gaza dan masalah keamanan lainnya.
Baca juga: Yordania Pilih Damai dengan Israel Ketimbang Perang Berlanjut di Gaza, Trauma Tragedi Nakba?
Mereka menyerukan agar proses kepulangan mereka ditunda atau diperpanjang hingga musim panas dan awal tahun ajaran baru, dan agar negara terus mendanai masa tinggal mereka terakomodasi sementara hingga musim panas tiba.
Netanyahu disebut menerima permintaan mereka, berjanji bahwa bantuan keuangan kepada warga juga akan berlaku pada saat itu, dan menginstruksikan pejabat terkait untuk menyusun kerangka kerja yang diperlukan.
Dalam sambutan publik di awal pertemuan, Netanyahu mengatakan: