Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Duta Besar AS untuk Jepang, Rahm Israel Emanuel dengan tegas mengatakan semua yang dikatakan China saat ini adalah kebohongan.
China juga disebutkan gagal melakukan transparansi.
"Saya bisa katakan kebanyakan yang dikatakan China selama ini adalah kebohongan. Tapi Chief Pertahanan China yang hilang itu benar, bukan isapan jempol atau hoax," kata Dubes Rahm Israel Emanuel, Kamis (18/1/2024) di klub wartawan Jepang (FCCJ).
Dubes Rahm Israel Emanuel merasa kasihan kepada Jepang karena banyak kebohongan dilakukan China kepada Negeri Sakura tersebut.
Baca juga: Kejaksaan Kyoto Jepang Tolak Dakwaan terhadap 3 Youtuber Pelaku Pemerasan Warga di Hotel Angker
"Lihat saja saat China memblokir (banned) impor produk makanan laut ke China dari Jepang. Itu bukan demokrasi bahkan itu sebuah paksaan buruk," ujarnya.
Dirinya melihat justru protokol kesehatan yang dibuat Jepang sangat baik saat terjadi bencana nuklir Fukushima.
"Coba lihat di mana ada negara yang sangat transparan seperti Jepang. Saat bencana Fukushima Jepang sangat terbuka, mengikuti semua protokol kesehatan, membuktikan secara sains bahwa makanan ikannya tetap baik untuk disantap," kata Rahm Israel Emanuel.
"Mau diperiksa detil oleh badan nuklir dunia dengan hasil baik. Kita punya keluarga. Siapa yang mau keluarga kita sakit? Jepang membuktikan secara medis dan sains yang terbuka kepada semuanya bahwa makanan itu baik untuk disantap, tidak membuat orang sakit. Makanya saya katakan protokol Jepang itu patut jadi contoh bagi dunia, full transparansi," kata dia.
Membandingkannya dengan China, Dubes Emanuel menyindir keras.
"Coba lihat Wuhan China yang tak mau diakui sebagai sumber Covid malahan menunjuk AS sebagai awalnya Covid. False. Ukraina juga dianggap China sebagai bukan negara yang benar. Tidak benar. Tetapi Kepala Pertahanan China hilang, itulah yang benar, jangan ditutup-tutupi," ujarnya.
Baca juga: Terjadi Lagi, 2 Pesawat Tabrakan di Bandara Jepang, Dipicu Badai Salju
Dubes Emanuel juga menekankan soal ekonomi dan investasi di China oleh dunia.
"Investasi di China, siapa sih yang mau percaya kepada ekonomi China yang serba tidak jelas. Maaf kalau saya katakan, super power China yang dinamis itu justru harus dan punya tanggung jawab untuk transparansi serta kejujuran dan bukan sebaliknya. China gagal melakukan semua itu. Tidak ada data ekonominya yang bisa dipercaya siapa pun," kata dia.
Sedangkan mengenai Taiwan, Dubes Emanuel dengan tegas menyatakan AS berada di belakang Taiwan yang mengakui sejak lama bahwa Taiwan adalah negara yang berdaulat.
Sementara itu bagi para UKM Handicraft dan pecinta Jepang yang mau berpameran di Tokyo dapat bergabung gratis ke dalam whatsapp group Pecinta Jepang dengan mengirimkan email ke: info@sekolah.biz Subject: WAG Pecinta Jepang. Tuliskan Nama dan alamat serta nomor whatsapp.