News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pangeran Faisal: Negara Palestina Merdeka, Arab Saudi akan Akui Israel

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud menghadiri sesi pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan mengatakan apabila Israel minta untuk diakui, maka harus ada kesepakatan yang tercapai.

Menurut Pangeran Faisal, kesepakatan yang harus dicapai antara Arab Saudi dan Israel adalah mengenai status kenegaraan bagi Palestina.

“Kami setuju bahwa perdamaian regional mencakup perdamaian bagi Israel, namun hal itu hanya dapat terjadi melalui perdamaian bagi Palestina melalui negara Palestina,” kata Pangeran Faisal bin Farhan pada panel di Forum Ekonomi Dunia di Davos, The New Arab.

Ia juga mengatakan pengakuan ini merupakan bagian dari perjanjian politik yang lebih luas.

Pangeran Faisal menegaskan pembentukan negara Palestina merupakan salah satu upaya untuk menjaga perdamaian regional.

“Sesuatu yang telah kami kerjakan bersama pemerintah AS, dan ini lebih relevan dalam konteks Gaza," katanya.

Adanya pengakuan dari Arab Saudi merupakan hadiah besar bagi Israel.

Pasalnya, Israel sebelumnya hanya menjalin hubungan dengan beberapa negara di Timur Tengah.

Sebelum adanya konflik di Gaza pada 7 Oktober 2023, Arab Saudi mempertimbangkan hubungan dengan Israel.

Namun setelah adanya perang tersebut, Arab Saudi menunda rencana yang didukung AS agar kerajaan tersebut menormalisasi hubungan dengan Israel.

Palestina menginginkan sebuah negara di wilayah yang direbut Israel dalam perang tahun 1967, dengan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibu kotanya.

Baca juga: Pasukan Cadangan IDF Tarik Mundur dari Gaza, Sebut Kurang Pelatihan Serius

Negosiasi yang disponsori AS dengan Israel untuk mencapai tujuan tersebut terhenti lebih dari satu dekade lalu.

Ada perselisihan antara otoritas Palestina yang didukung Barat dan Hamas yang menolak hidup berdampingan dengan Israel.

Pangeran Faisal berjanji akan mewujudkan masa depan yang baik bagi Palestina dan Israel.

“Ada jalan menuju masa depan yang lebih baik bagi kawasan ini, bagi Palestina, dan bagi Israel, yaitu perdamaian, dan kami berkomitmen penuh untuk mewujudkannya,” kata Pangeran Faisal.

Menurut Pangeran Faisal, perdamaian akan terjadi apabila adanya gencatan senjata di Gaza.

"Gencatan senjata di semua pihak harus menjadi titik awal bagi perdamaian permanen dan berkelanjutan, yang hanya dapat terjadi melalui keadilan terhadap rakyat Palestina," tambahnya.

Sebagai informasi, sejak 7 Oktober 2023, tentara Israel telah melakukan perang destruktif di Gaza.

Hingga saat ini, korban tewas di Gaza akibat serangan Israel telah mencapai 24.448 orang.

Sementara korban yang mengalami luka-luka mencapai 61.504 orang.

Konflik tersebut juga telah memaksa lebih dari 85 persen penduduk di Jalur Gaza (sekitar 1,9 juta orang) meninggalkan rumah mereka.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini