Netanyahu dilaporkan menolak proposal minggu lalu dari Blinken yang akan membuat Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel, dengan imbalan Yerusalem setuju untuk memberi Palestina jalan menuju kenegaraan.
Meski demikian, Netanyahu menegaskan, pendiriannya tidak akan menghalangi Israel untuk memperluas lingkaran perdamaian ke negara-negara Arab baru, “bersama dengan teman-teman Amerika kita”.
Update Perang Israel-Hamas
Pemadaman telekomunikasi yang hampir total di Jalur Gaza memasuki hari ketujuh pada hari Jumat, sehingga menyulitkan informasi untuk keluar dari wilayah tersebut di tengah serangan Israel yang terus menerus.
Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel melakukan 15 'pembantaian', yang menewaskan 172 orang dengan kedok pemadaman komunikasi di Gaza.
Lima orang tewas akibat serangan udara Israel terhadap sebuah bangunan perumahan di sebelah barat Khan Younis di Gaza selatan.
Kondisi di rumah sakit Nasser milik Khan Younis menjadi 'tak tertahankan', menurut seorang dokter yang bekerja di sana, ketika Israel menyerang di sekitar fasilitas tersebut, yang menyebabkan ribuan orang mengungsi.
Baca juga: Israel Akui Bongkar Kuburan Massal Warga Gaza yang Jadi Korban Perang, Berdalih Cari Sandera
Departemen Luar Negeri AS mengatakan “dukungan terhadap Israel tetap kuat” meskipun PM Israel menolak pendirian AS mengenai pembentukan negara Palestina.
Pasukan Israel terus menguasai sebagian Tulkarem dan daerah sekitarnya di Tepi Barat yang diduduki di bawah pengepungan hari kedua.
Komando Pusat AS membenarkan laporan adanya serangan terhadap kapal milik AS di dekat Yaman, namun mengatakan kapal tersebut tidak rusak, bertentangan dengan klaim Houthi.
Setidaknya 24.620 orang tewas dan 61.830 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Revisi jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel