Petugas tersebut menekankan bahwa “penyelidikan penuh dan menyeluruh telah dilakukan dan setiap perubahan dalam prosedur yang dapat mencegah insiden lebih lanjut akan segera dilaksanakan.”
“Sementara itu, Inggris akan terus memainkan peran penting dalam memastikan keamanan pengiriman barang dagang di wilayah tersebut,” tambah Ahlgren.
Penyebab kecelakaan itu masih belum diketahui, menurut pernyataan itu.
Kedua kapal tersebut berada di Teluk sebagai bagian dari Operasi Kipion, kehadiran udara dan maritim jangka panjang Inggris di Teluk dan Samudera Hindia.
Inggris mengikuti jejak Amerika, yang telah meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di wilayah tersebut sejak 7 Oktober ketika Israel memulai perang yang menghancurkan di Jalur Gaza.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas yang menurut Tel Aviv menewaskan 1.200 orang.
Setidaknya 24.762 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 62.108 orang terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
(Sumber: Maritime Executive, Anadolu Agency)