TRIBUNNEWS.COM -- Tak mau kalah dengan serangan-serangan Rusia, Ukraina pun membalasnya dengan menembakkan sejumlah rudal ke wilayah musuh.
Penembakan Kiev ke wilayah Donetsk di sebalah timur Ukraina tersebut mengakibatkan sebanyak 27 orang tewas dan 25 lainnya terluka pada Minggu (21/1/2024) pagi.
Rusia menyebut penembakan tentara Ukraina ini sebagai serangan mengerikan karena menyasar penduduk sipil setempat.
Baca juga: Rusia Kepergok Tembakkan Rudal Jadul: Panjang 10 Meter Berat 4 Ton, Ini Fakta-faktanya
Dikutip dari Russia Today, Denis Pushilin, pemimpin Republik Rakyat Donetsk Rusia mengatakan puluhan orang tewas dan 20 warga sipil terluka.
Banyak korban luka berada dalam kondisi serius, termasuk “luka tembus di area organ vital dan amputasi traumatis pada anggota badan,” menurut pejabat tersebut.
Dua anak yang terluka dalam pemboman itu digambarkan berada dalam kondisi sedang, tambah kepala daerah.
Penembakan tersebut, yang melanda Distrik Kirov di barat daya Donetsk, dilakukan dengan menggunakan amunisi 152mm dan 155mm, kata Pushilin.
Sebelumnya pada hari Minggu, Pusat Pengendalian dan Koordinasi Gabungan republik tersebut mengatakan tiga peluru ditembakkan ke Distrik Kirov tak lama setelah pukul 10 pagi waktu setempat (8 pagi GMT) dan tiga peluru lainnya sekitar sepuluh menit kemudian.
Walikota Donetsk, Aleksey Kulemzin, mengutuk serangan itu sebagai “hari kelam dalam sejarah kota tersebut.” Pasukan Ukraina “dengan jahat” memutuskan untuk menimbulkan kematian dan kehancuran pada warga sipil Donetsk untuk membalas kegagalan di medan perang, tulisnya di Telegram.
Donetsk, yang dekat dengan garis depan konflik, serta kota-kota dan desa-desa lain di republik ini, hampir setiap hari menjadi sasaran pasukan Ukraina sejak konflik antara Moskow dan Kiev meningkat pada Februari 2022.
Pasukan neo-Nazi Ukraina juga rutin melakukan penembakan di kota ini pasca kudeta tahun 2014 di Kiev yang mendorong wilayah Donetsk memisahkan diri dari Ukraina dan akhirnya menjadi bagian dari Federasi Rusia.
Namun, serangan pada hari Minggu merupakan salah satu serangan terburuk di kota tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut penembakan yang dilakukan Ukraina terhadap kota Donetsk di Rusia pada hari Minggu, yang merenggut nyawa sedikitnya 25 warga sipil dan melukai 20 lainnya, sebagai “aksi teroris biadab” yang dilakukan dengan dukungan Barat.
Baca juga: Rusia Kepergok Tembakkan Rudal Jadul: Panjang 10 Meter Berat 4 Ton, Ini Fakta-faktanya
Pemboman pada hari Minggu terhadap sebuah pasar yang sibuk di ibu kota Republik Rakyat Donetsk Rusia dilakukan dengan senjata yang dipasok ke Kiev oleh AS dan sekutunya, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.