Aktivis Australia Blokade Kapal Israel yang akan Bongkar Muat, Israel Tidak Dapat Turunkan 30.000 Kontainer
TRIBUNNEWS.COM- Para pengunjuk rasa di Australia berusaha mencegah kapal-kapal milik Israel membongkar muatan di Australia.
Lusinan pengunjuk rasa berunjuk rasa di sekitar terminal barang utama, memblokir pintu keluar dan jalur aksesnya.
Selama 15 minggu berturut-turut, pengunjuk rasa di Melbourne, Australia, berunjuk rasa di sekitar terminal barang untuk memblokir pintu keluar dan jalur aksesnya untuk mendukung gencatan senjata di Gaza.
Protes ini terjadi setelah blokade yang sedang berlangsung terhadap kapal Israel saat bongkar muat di dermaga kota.
Blokade dimulai pada 19 Januari dan mengakibatkan empat kapal kargo Israel tidak dapat menurunkan 30.000 kontainer.
Baca juga: Australia Kecewa Netanyahu Tolak Seruan Pembentukan Negara Palestina: Merusak Prospek Perdamaian
Baca juga: Akses Bongkar Muat Kapal Israel di Melbourne Diblokir Demonstran, Australia Merugi Miliaran Dolar
Baca juga: Hindari Houthi di Laut Merah, Kapal Israel Cari Jalan Lewat Arab Saudi dan Yordania
Salah satu penyelenggara demonstrasi terkemuka, Mohammed Helmy, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa protes tersebut bertujuan untuk memberikan tekanan pada Tel Aviv agar menerapkan gencatan senjata setelah pengepungan brutal dan pemboman brutal militer Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 25.000 orang Warga Palestina, lebih dari separuhnya adalah perempuan dan anak-anak.
“Tindakan tersebut telah memblokir pelabuhan sepenuhnya untuk mengirimkan pesan yang kuat kepada pemerintah bahwa warga Melbourne tidak senang dengan kapal-kapal Zim yang dimuat dari pelabuhan Melbourne,” kata Helmy.
Negara-negara Barat baru-baru ini menyaksikan perubahan signifikan dalam opini publik yang mendukung Gaza, sebagaimana dibuktikan dengan protes besar-besaran yang terjadi di banyak kota.
4000 Pengunjuk Rasa Memblokir Terminal Barang
Sekitar 4.000 pengunjuk rasa pro-Palestina di Melbourne, Australia, berunjuk rasa pada hari Sabtu dan Minggu selama 15 minggu berturut-turut, menyerukan gencatan senjata di Gaza dan memblokir terminal barang utama.
Protes itu terjadi di tengah blokade yang sedang berlangsung terhadap kapal Israel di dermaga kota.
Blokade di Pelabuhan Melbourne telah berlangsung selama lebih dari dua hari, dimulai pada hari Jumat, dan menghalangi pembongkaran kapal milik Israel. Akibatnya empat kapal kargo terdampar bersama 30.000 kontainer.
Mohammed Helmy, salah satu penyelenggara protes, mengatakan kepada Middle East Eye bahwa protes dan blokade sejauh ini efektif dan dimaksudkan untuk menekan pemerintah agar mengambil tindakan atas kekejaman yang terjadi di Gaza akibat agresi Israel.
Baca juga: Digempur Inggris dan AS, Houthi Tegaskan Akan Tetap Targetkan Kapal-kapal Israel di Laut Merah
(Sumber: The Cradle, middleeasteye)