News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Sekjen PBB: Penolakan Israel Terhadap Solusi Dua Negara Mengancam Perdamaian Dunia

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres berbicara selama KTT ASEAN-PBB sebagai bagian dari KTT Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) ke-40 dan ke-41 di Phnom Penh pada 11 November 2022.

Sekretaris Jenderal Guterres kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan.

Namun Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan kembali menolak gencatan senjata.

Erdan mendesak Dewan Keamanan untuk menghilangkan akar konflik, yang menurutnya adalah Iran.

Ia mengkritik keras kehadiran menteri luar negeri Iran pada pertemuan dewan tersebut.

Erdan menuduh Iran memberikan senjata kepada Hamas, kepada pejuang Hizbullah di Lebanon dan militan Houthi di Yaman.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian memperingatkan Israel bahwa mereka tidak akan bisa menghancurkan Hamas, yang merupakan tujuan mereka.

“Pembunuhan warga sipil di Gaza dan Tepi Barat tidak bisa berlanjut hingga kehancuran total Hamas, karena saat itu tidak akan pernah tiba,” katanya.

“Menghentikan genosida di Gaza adalah kunci utama keamanan di wilayah tersebut.”

Riyad al-Maliki, menteri luar negeri Palestina, mengatakan Israel melakukan pengeboman paling biadab sejak Perang Dunia II, yang menyebabkan kelaparan dan pengungsian besar-besaran warga sipil.

“Ini adalah serangan kekejaman, yang telah menghancurkan banyak nyawa tak berdosa," katanya.

Baca juga: Hadiri Debat Terbuka, Menlu Retno Serukan DK PBB Hentikan Kengerian Israel kepada Palestina

Al-Maliki mengatakan Israel tidak melihat orang-orang Palestina sebagai sebuah bangsa atau realitas politik yang bisa hidup berdampingan, tapi sebagai ancaman demografis yang harus dihilangkan melalui kematian, pengungsian atau penaklukan.

Al-Maliki mengatakan hanya ada dua jalan di masa depan.

Jalan yang pertama dimulai dengan kebebasan Palestina dan mengarah pada perdamaian dan keamanan Timur Tengah, dan yang lainnya adalah penolakan terhadap kebebasan dan menyebabkan pertumpahan darah lebih lanjut dan konflik tanpa akhir.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 25.000 warga Palestina telah terbunuh sejak dimulainya perang, yang telah menyebabkan kehancuran luas.

Sekitar 85 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi, dan menyebabkan seperempatnya menghadapi kelaparan.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini