“Presiden Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk memerangi terorisme,” tambahnya.
Sebagai informasi, Turki yang vokal mengutuk serangan Israel di Gaza, menyerukan gencatan senjata segera dan mendukung langkah hukum agar Israel diadili atas tuduhan genosida.
Namun, Ankara tetap mempertahankan hubungan komersialnya dengan Israel, sehingga memicu kritik di dalam negeri dan di Iran.
Sementara itu, Iran memimpin apa yang disebutnya sebagai "poros perlawanan" yang mencakup Hamas, Houthi Yaman, dan kelompok Muslim Syiah lainnya di kawasan yang telah menghadapi Israel dan sekutu Baratnya.
Sebagai tanda bahwa perang di Gaza mengancam akan meluas ke wilayah yang lebih luas, Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah menyerang sasaran di Yaman sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Kelompok Houthi mengatakan, serangan mereka di jalur air yang sibuk itu ditujukan pada kapal-kapal yang mempunyai hubungan dengan Israel dan akan terus berlanjut selama perang di Gaza berlanjut.
Erdogan pun mengutuk serangan AS dan Inggris terhadap Yaman dan menyebutnya sebagai penggunaan kekuatan yang tidak proporsional.
Raisi juga menuduh AS mendukung apa yang disebutnya sebagai kejahatan Israel terhadap warga Palestina di Gaza dan mengulangi seruannya kepada negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan dengan 'rezim Zionis'.
“Apa yang terjadi di Palestina dan Gaza adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan Amerika Serikat serta negara-negara Barat mendukung kejahatan ini,” katanya, Rabu.
“Memutus hubungan ekonomi dan politik dengan rezim ini tentu dapat berdampak pada rezim Zionis untuk mengakhiri kejahatannya," jelas Raisi.
Baca juga: Italia akan Rawat 100 Anak Palestina yang Jadi Korban Perang Israel di Gaza
Di sisi lain, Turki dan Iran diketahui memiliki hubungan yang rumit karena beberapa masalah, termasuk perang saudara di Suriah.
Pemberontak yang didukung Ankara berupaya menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sementara Teheran mendukung pemerintahannya.
Baru-baru ini, Turki telah mengambil langkah untuk meningkatkan hubungan dengan Damaskus.
Update Konflik Palestina-Israel
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan para staf menggali kuburan di halaman Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di tengah pengepungan.