TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) merilis rincian operasi gabungan antara Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) dan Brigade Al-Quds (sayap militer Jihad Islam Palestina/PIJ) pada Senin (22/1/2024).
Operasi itu merupakan salah satu pertempuran besar melawan pasukan Israel di wilayah Al-Maghazi, Jalur Gaza tengah.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mencatat, 21 tentara dan 3 perwiranya tewas dalam pertempuran besar selama 24 jam dan mengakui hari itu adalah pukulan terberat.
Ternyata, Hamas telah lama menempatkan pejuangnya di Al-Maghazi dan membiarkan pasukan Israel memasuki wilayah itu, seolah mereka sudah pergi dari wilayah itu.
“Mujahidin kami telah ditempatkan selama berminggu-minggu di wilayah operasi timur Al-Maghazi, meskipun terjadi pemboman yang intens dan terus menerus, yang menunjukkan bahwa instruksinya adalah untuk tidak menghadapi pasukan yang menembus Al-Maghazi. Mereka berkemah sambil menunggu target yang berharga,” tulis Brigade Al-Qassam dalam pernyataannya di Telegram, Rabu (24/1/2024) malam.
Brigade Al-Qassam mengatakan pejuangnya sengaja membiarkan Israel menembaki dan menyisir wilayah Al-Maghazi, untuk memberikan rasa aman kepada IDF sebelum para pejuang Brigade Al-Qassam menyergap mereka pada waktu yang tepat.
“Musuh mengintensifkan tembakannya di daerah tersebut dan menyisirnya sampai dia merasa aman, jadi dia memasukkan pasukan teknik, menunjukkan bahwa Mujahidin melihat pasukan musuh maju dan mengidentifikasinya sebagai kekuatan teknik melalui identitasnya dan peralatan," lanjutnya.
Para pejuang juga tidak menyerang pasukan Israel yang berada di atas jebakan ladang ranjau yang ditanam oleh Brigade Al-Qassam.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
KUNCI JAWABAN Post Test Modul 2 Proses Regulasi Diri saat Kegiatan Belajar Berlangsung Disebut . . .
"Mujahidin memilih untuk tidak menghadapi pasukan lain yang berdiri di atas ladang ranjau yang telah dipersiapkan sebelumnya oleh Qassam," tegasnya, dikutip dari Al Jazeera.
Bahkan, para pejuang Brigade Al-Qassam menunggu pasukan Israel untuk memasang jebakan di rumah-rumah warga Palestina, yang beberapa sudah rusak akibat serangan Israel sebelumnya.
“Mujahidin menunggu pasukan menyelesaikan tugasnya dan memasang bahan peledak, kemudian mereka (pejuang Brigade Al-Qassam) menargetkannya dengan peluru anti-personil, yang menunjukkan bahwa peluru tersebut adalah pemicu bahan peledak yang menyebabkan ledakan yang menghancurkan bangunan dan menewaskan pasukan musuh (Israel)," kata Brigade Al-Qassam.
Baca juga: 24 Tentara Israel Tewas dalam 24 Jam, Hamas: Kami akan Tingkatkan Serangan ke IDF
Sementara itu, Brigade Al-Qassam juga menargetkan kendaraan militer pasukan Israel beserta tentara yang ada di dalamnya.
“Sejalan dengan itu, sebuah tank yang bekerja untuk mengamankan pasukan dihancurkan, dan orang-orang di dalamnya tewas dan terluka," lanjutnya.
Mereka juga menargetkan unit penyelamat pasukan Israel yang datang untuk memberikan bantuan militer.