News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Demi Akhiri Penindasan di Gaza, Presiden Iran Serukan Isolasi Politik dan Ekonomi Israel

Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Iran Ebrahim Raisi saat menyampaikan pidato di Masjid Agung Istiqlal di Jakarta, pada 24 Mei 2023. Presiden Iran mengatakan, memutus jalur hidup akan menjadi cara yang efektif untuk mengakhiri penindasan dan pembunuhan Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran, Ebrahim Raisi mengatakan, konflik di Gaza menunjukkan PBB dan badan-badan dunia lainnya telah kehilangan efektivitasnya.

Ebrahim Raisi menyerukan negara-negara Muslim dan negara-negara lain untuk bersatu demi 'tatanan dunia yang adil' yang baru.

Pada Rabu (24/1/2024), Ebrahim Raisi bertemu Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

Agenda utama pertemuan tersebut adalah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Dilaporkan jurnalis Al Jazeera, Ebrahim Raisi menuntut isolasi politik dan ekonomi Israel.

Presiden Iran mengatakan, 'memutus jalur hidup' akan menjadi cara yang efektif untuk mengakhiri penindasan dan pembunuhan Israel.

Menurut Raisi, Israel akan menjadi 'pihak yang kalah' dalam perang di Gaza, dilansir The Guardian.

Pertemuan Raisi dan Erdogan

Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dia dan Ebrahim Raisi telah sepakat untuk menghindari tindakan yang dapat mengancam stabilitas Timur Tengah.

Hal ini disampaikan Erdogan saat Presiden Iran Ebrahim Raisi melakukan kunjungan ke Ankara.

Erdogan mengatakan, kedua pihak telah membahas penghentian serangan 'tidak manusiawi' Israel di Gaza dan pentingnya perdamaian yang adil dan abadi di wilayah tersebut.

Baca juga: Jalan-Jalan Utama Tel Aviv Lumpuh Total, Ribuan Warga Israel Desak Natanyahu Mengalah Demi Sandera

“Kami sepakat tentang pentingnya menahan diri dari tindakan yang akan semakin mengancam keamanan dan stabilitas kawasan kami,” ujarnya, Rabu, dikutip dari Al Jazeera.

Erdogan menambahkan, mereka juga sepakat untuk melanjutkan kerja sama melawan ancaman lintas batas.

“Tidak ada yang mengharapkan kedua pemimpin untuk menghentikan apa yang terjadi di Gaza."

"Tapi setidaknya tujuan mereka adalah untuk menahan eskalasi, krisis yang semakin meningkat di wilayah tersebut, terutama di Yaman, di wilayah Laut Merah,” kata Sinem Koseoglu dari Al Jazeera.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini