Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Video aksi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi walk out di sidang terbuka Dewan Keamanan (DK PBB) saat Dubes Israel untuk PBB Gilad Ergan mendapat giliran memberikan pernyataan, viral di media sosial.
Berikut penjelasan Juru bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal.
Dia mengatakan, kejadian itu berlangsung saat wakil tetap (Watap) Israel untuk PBB Gilad Erdan menyampaikan statement.
Aksi meninggalkan ruangan sidang tidak hanya dilakukan Retno saja melainkan ketua delegasi negara lain.
"Menlu Retno dan ketua delegasi sejumlah negara lainnya keluar ruangan saat Watap Israel menyampaikan statemennya," ujar Iqbal kepada wartawan Kamis (25/1/2024).
Iqbal menuturkan, sebelumnya Watap Israel juga tidak berada di ruangan saat Indonesia dan sejumlah negara organisasi kerja sama Islam (OKI) menyampaikan pernyataan.
"Sebaliknya delegasi Indonesia dan sejumlah negara OKI juga tidak berada di ruangan saat Watap Israel menyampaikan pernyataan," tutur dia.
Video viral itu sebelumnya diunggah Voice of America (VoA) diinstagram.
Video dari tim Pengurusan Tetap RI (PTRI) di New York ini menangkap momen Retno dan sejumlah diplomat pergi keluar ruangan sidang
Disampaikan Kemlu dalam debat terbuka yang berlangsung pada Selasa (23/1/2024), menlu Retno Marsudi menyerukan penolakan keras atas niatan Israel yang ingin menghapus Palestina dari peta dunia.
Baca juga: Menlu Retno Marsudi Walk Out Saat Menlu Israel Bicara di Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB
Diketahui pada tanggal 18 Januari, Perdana Menteri Netanyahu secara terbuka menyatakan dia tidak akan mengizinkan Palestina ada.
"Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia," tutur Menlu Retno.
Baca juga: Penembak Jitu Israel Bunuh Psikolog Terpandang Palestina Fadel Abu Hein
Karena itu ia meminta DK PBB segeda bertindak, lantaran pernyataan ini makin menyulut ancaman perang besar-besaran di Timur Tengah kian nyata.
"Akankah Dewan ini tinggal diam menghadapi niat tersebut?," tegas mantan dubes RI untuk Belanda ini.