News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Foto Kapal Tanker Inggris Marlin Luanda usai Dirudal Houthi, Api Berkobar, Sulit Dipadamkan

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang dirilis Pasukan Perancis memperlihatkan api berkobar membakar kapal tanker minyak Inggris, Marlin Luanda, usai dirudal Houthi Yaman di Teluk Aden, Jumat (26/1/2024).

TRIBUNNEWS.com - Pasukan Perancis dan Angkatan Laut (AL) India merilis foto kapal tanker Inggris, Marlin Luanda, yang dirudal Houthi, Yaman, di Teluk Aden.

Dalam foto yang dirilis, terlihat api berkobar membakar Marlin Luanda.

Pada Sabtu (27/1/2024) pagi, pihak Marlin Luanda mengatakan awak kapal masih berupaya mamadamkan api di salah satu tangki kargo kapal, dengan bantuan kapal militer.

Setelahnya, perusahaan operator Marlin Launda, Trafigura, mengatakan pemadaman api dilakukan dengan penuh perjuangan panjang.

Api baru berhasil dipadamkan enam jam setelah serangan.

Namun, sebuah laporan menyebutkan api baru bisa dipadamkan dalam kurun waktu lebih dari 24 jam sejak rudal Houthi menyerang.

"Kami dengan senang hati mengonfirmasi bahwa seluruh awak kapal Marlin Luanda selamat dan api di tangki kargo telah padam sepenuhnya."

"Kapal kini berlayar menuju pelabuhan, sementara awak kapal memantau kapal dan muatannya dengan cermat," kata Trafigura, Sabtu, dalam keterangan di situs resminya.

Diketahui, Houthi menyerang kapal tanker minyak Inggris, Marlin Luanda, pada Jumat (26/1/2024), saat melintas di Teluk Aden.

Serangan tersebut diumumkan langsung oleh Juru Bicara Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saraee, lewat siaran televisi.

Serangan terhadap Marlin Luanda menandai pertama kalinya sebuah kapal Inggris diserang oleh pasukan Yaman.

Baca juga: Catatan Serangan Houthi: 10 Kali Gempur Israel, 20 Kali Bombardir Kapal di Laut Merah

Saree mengungkapkan, serangan itu dilakukan menggunakan rudal angkatan laut yang dirahasiakan.

Ia menyebut serangan tersebut sebagai hal yang "pantas" diterima Inggris.

Saree menambahkan, serangan itu dilakukan sebagai bentuk dukungan untuk "rakyat Palestina yang tertindas."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini