Duterte juga berulang kali menuduh Marcos Jr, yang dikenal sebagai Bongbong, pengguna narkoba.
"Bongbong Marcos sedang mabuk saat itu. Sekarang dia adalah presiden, dia masih mabuk. Ada seorang presiden yang kecanduan narkoba! B******n itu!" kata Duterte.
Duterte, yang dilarang oleh konstitusi untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua pada tahun 2022, selalu memiliki hubungan yang tidak nyaman dengan Marcos Jr.
Seelumnya, ia menyebut Marcos Jr sebagai anak manja dan pemimpin yang lemah.
Dia tidak mendukungnya pada pemilu lalu, dan secara terbuka mengungkapkan rasa frustrasinya karena putrinya tidak mencalonkan diri untuk jabatan puncak.
Ada spekulasi luas bahwa Sara Duterte akan ikut serta dalam pemilihan presiden tahun 2028.
Namun hal ini menempatkan kedua keluarga tersebut pada jalur yang bertentangan.
Baca juga: Presiden Filipina Dikecam setelah Naik Helikopter Negara untuk Nonton Coldplay di Manila
Marcos Jr menerapkan kebijakan luar negeri yang berbeda dengan Duterte.
Ia mengambil sikap yang lebih keras terhadap Tiongkok di Laut Cina Selatan yang disengketakan dan memperkuat hubungan dengan AS.
Hubungan antara keluarga juga tegang oleh laporan bahwa penyelidik dari pengadilan pidana internasional, yang menyelidiki tindakan brutal Duterte terhadap narkoba, mengunjungi Filipina pada bulan Desember.
Laporan tersebut belum dapat dikonfirmasi, dan Marcos Jr mengatakan tidak akan bekerja sama dengan pengadilan.
Pada hari Minggu, putra Duterte dan Wali Kota Davao City, menyerukan pengunduran diri Marcos Jr, dengan menyatakan bahwa ia menjalankan kebijakan luar negeri yang berbahaya dan bertanggung jawab atas meningkatnya kriminalitas.
"Pak Presiden, kalau tidak punya rasa cinta dan cita-cita terhadap negara, mundurlah," ujarnya dalam acara forum publik.
Sara Duterte mengatakan pada hari Senin bahwa komentar saudara laki-lakinya berasal dari "cinta persaudaraan" dan menuduh dia menjadi sasaran "perlakuan tercela" oleh "beberapa sektor di lingkungan presiden".
(Tribunnews.com/Whiesa)