TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat kebakaran hutan di Chile telah meningkat menjadi sedikitnya 112 orang dan ratusan orang lainnya hilang, kata pihak berwenang.
Pada Minggu (4/2/2024), Presiden Gabriel Boric memperingatkan bahwa korban jiwa akan meningkat “secara signifikan” karena kebakaran hutan terus berkobar di wilayah tengah Valparaiso.
"Chile secara keseluruhanlah yang menderita dan berduka atas kematian kami,” kata Boric dalam pidatonya yang disiarkan televisi, dikutip dari Al Jazeera.
“Kita sedang menghadapi tragedi yang sangat besar," lanjutnya.
Dikutip dari Reuters, pihak berwenang mengatakan 200 orang dilaporkan hilang di dan sekitar kota Viña del Mar, sebuah resor pantai populer di mana beberapa kebakaran paling hebat terjadi
Beberapa lingkungan di tepi timur kota, yang terkenal dengan festival musik internasional tahunannya, hancur dilalap api.
Warga terpaksa harus memilah-milah sisa-sisa rumah mereka yang terbakar.
Keadaan darurat
Pada Jumat (3/2/2024), Boric mengumumkan keadaan darurat dan menjanjikan dukungan bagi orang-orang yang berusaha pulih dari bencana tersebut.
“Kita bersama-sama, kita semua, memerangi keadaan darurat ini,” katanya.
“Prioritasnya adalah menyelamatkan nyawa.”
Baca juga: Kebakaran Hutan Chile, Korban Tewas Naik Jadi 64 Orang, Jumlah Diperkirakan Bertambah
Hampir 26.000 hektar lahan terbakar
Hampir 26.000 hektar (64.000 hektar) lahan telah terbakar di wilayah tengah dan selatan negara Amerika Latin itu pada hari Minggu, menurut layanan bencana nasional SENAPRED.
Sekitar 1.400 petugas pemadam kebakaran dan 1.300 personel militer, serta 31 helikopter pemadam kebakaran dan pesawat terbang, telah dikerahkan untuk memadamkan api, menurut pihak berwenang.
Kebakaran hutan biasa terjadi di Chile selama musim panas.
Namun kebakaran yang terjadi pada musim ini jauh lebih mematikan dibandingkan kebakaran sebelumnya.
Mendapat perhatian dari Paus Fransiskus
Insiden mematikan ini pun mendapat perhatian khusus dari Paus Fransiskus.
Dalam pidatonya pada Minggu (4/2/2024), Paus Fransiskus menyerukan doa bagi “mereka yang tewas dan terluka dalam kebakaran dahsyat di Chile”.
Kebakaran ini terjadi akibat suhu tinggi, kelembapan rendah, dan kecepatan angin tinggi di Chili tengah yang dipicu oleh pola cuaca El Niño.
Dikutip The Guardian, para ilmuwan telah memperingatkan bahwa bencana alam seperti kebakaran hutan kemungkinan akan menjadi lebih umum terjadi akibat pemanasan suhu yang disebabkan oleh perubahan iklim.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)