"Pasukan Amerika mengidentifikasi rudal-rudal tersebut di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menyimpulkan bahwa rudal-rudal tersebut merupakan ancaman nyata terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di wilayah tersebut," tambahnya.
Serangan AS dan Inggris
Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah melakukan serangan terhadap posisi-posisi yang dikuasai Houthi di Yaman dalam gelombang serangan baru terhadap kelompok Yaman yang bersekutu dengan Iran, Sabtu (3/2/2024).
Gelombang serangan baru ini menyusul serangan udara AS di Irak dan Suriah pada hari Jumat, yang menargetkan kelompok bersenjata yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan tiga tentara AS di Yordania pekan lalu.
AS menyalahkan serangan Yordania terhadap Perlawanan Islam di Irak, sebuah koalisi kelompok bersenjata yang terkait dengan Iran.
Teheran telah berusaha menjauhkan diri dari serangan pesawat tak berawak tersebut.
Baca juga: Tak Mau Perangi Teheran, AS Ingin Berangus Militan Dukungan Iran di Timur Tengah
CENTCOM mengatakan mereka melancarkan serangan "proporsional" dengan "dukungan" dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru.
Sebanyak 36 sasaran diserang di 13 lokasi sekitar tengah malam pada hari Sabtu.
"Serangan ini dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan Houthi yang digunakan untuk melanjutkan serangan mereka yang ceroboh dan melanggar hukum terhadap kapal-kapal AS dan Inggris serta pelayaran komersial internasional di Laut Merah, Selat Bab al-Mandeb, dan Teluk Aden," kata CENTCOM, dikutip dari Al Jazeera.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mengutuk serangan terhadap Yaman dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Kanaani mengatakan bahwa serangan tersebut merusak perdamaian dan keamanan internasional dan bertentangan dengan klaim Washington dan London bahwa mereka tidak menginginkan perang yang lebih luas di wilayah tersebut.
"AS dan Inggris, dalam melanjutkan dukungan penuh mereka terhadap kejahatan perang rezim Zionis dengan tindakan militer mereka di seluruh wilayah, menyebarkan kekacauan, kekacauan, ketidakamanan dan ketidakstabilan dengan tujuan memberikan ruang bernapas bagi rezim kriminal, yang dituduh melakukan genosida terhadap warga Palestina," kata Kanaani.
Baca juga: Gertak AS, Iran Pamer Rudal Anti Tank Baru, Diklaim Bisa Melesat hingga 20 Kilometer
Irak Kutuk Serangan AS
Irak pada hari Sabtu mengutuk serangan balasan AS terhadap kelompok bersenjata pro-Iran di wilayahnya.
Juru bicara Perdana Menteri Irak Mohamed Shia Al-Sudani, Jenderal Yehia Rasool memperingatkan akan adanya konsekuensi bencana bagi negara dan sekitarnya.
Yehia Rasool mengatakan, serangan hari Jumat di Irak barat dekat perbatasan Suriah adalah "pelanggaran kedaulatan Irak".