"Ini (serangan AS) akan membawa konsekuensi yang berbahaya bagi keamanan dan stabilitas Irak dan kawasan," kata Rasool dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Arab News.
Namun, Gedung Putih mengaku sudah menghubungi pemerintah Irak sebelum melakukan serangan udara.
Baca juga: Panglima Perang Israel Merengek ke AS, Minta Pasukan Radwan Hizbullah Dijauhkan ke Sungai Litani
Pernyataan Gedung Putih ini muncul setelah militer Irak menuduh Washington melanggar kedaulatan negaranya.
"Kami sudah memberi tahu pemerintah Irak sebelum serangan terjadi," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, dikutip dari Al Jazeera.
Gedung Putih bersikeras bahwa Amerika Serikat tidak ingin berperang dengan Iran.
Meski melakukan serangan udara terhadap Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan kelompok bersenjata yang berafiliasi, AS bersikeras tak ingin membuka konflik dengan Iran.
"Kami tidak mencari konflik dengan Iran," kata Kirby.
Baca juga: Nurut Pada Perintah AS, Irak Larang Bank Lokal Gunakan Dolar untuk Alat Transaksi
"Target-target ini dipilih untuk mengganggu kemampuan IRGC dan kelompok-kelompok yang mereka sponsori."
"Kami yakin target-target ini termasuk dalam kriteria tersebut. Tujuannya adalah menghentikan serangan-serangan ini. Kami tidak ingin berperang dengan Iran," tegasnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)