Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, ADEN – Seorang pejabat senior Houthi memperingatkan Italia bahwa negara itu akan menjadi target serangan apabila terlibat dalam koalisi Amerika Serikat dan Inggris untuk menyerang Yaman.
“Italia harus netral dalam konflik Israel-Palestina dan memberikan tekanan pada Israel untuk menghentikan serangan terhadap Gaza,” kata Mohamed Ali al-Houthi, ketua komite revolusioner tertinggi Houthi dalam sebuah wawancara yang diterbitkan, Senin (5/2/2024).
Belum lama ini, Italia menunjuk laksamana untuk memimpin misi angkatan laut Uni Eropa di Laut Merah untuk melindungi kapal dari serangan milisi Houthi Yaman.
Baca juga: Houthi Bersumpah Beri Respons atas Serangan AS-Inggris di Yaman: Tak akan Halangi Kami
"Mandat misi tersebut, yang akan diluncurkan pada pertengahan Februari, adalah untuk melindungi kapal komersial dan mencegat serangan, namun tidak mengambil bagian dalam serangan terhadap Houthi," kata Josep Borrell, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa
AS dan Inggris Gempur Yaman
Akhir pekan lalu, Amerika Serikat dan Inggris menggempur puluhan sasaran di Yaman sebagai bagian dari serangan balasan terhadap agresi Houthi di Laut Merah.
Sebelumnya, militer Amerika Serikat juga telah menyerang sasaran di Suriah dan Irak, sebagai pembalasan atas serangan pesawat tak berawak (drone) pada 28 Januari 2024 di sebuah pangkalan di Yordania yang menewaskan tiga tentara AS.
Presiden AS Joe Biden menyalahkan kelompok militan radikal yang didukung Iran atas serangan itu. Meski begitu pihaknya tidak menginginkan konflik yang lebih luas di Timur Tengah.
“Saya rasa kita tidak memerlukan perang yang lebih luas di Timur Tengah. Bukan itu yang saya cari,” kata Biden.
Iran Kecam Serangan AS dan Inggris
Menanggapi serangan AS dan Inggris ke Yaman, Iran mengecam tindakan tersebut sembari mengatakan hal itu bertentangan dengan upaya kedua negara untuk meredakan konflik di Timur Tengah.
“Serangan ini jelas bertentangan dengan klaim berulang-ulang dari Amerika dan Inggris bahwa keduanya tidak menginginkan perluasan perang dan konflik di kawasan,” kata Nasser Kanaani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Dia juga menuduh Amerika Serikat dan Inggris semakin memperparah kekacauan dengan mendukung Israel dalam perang melawan militant Palestina Hamas di Jalur Gaza.
“Serangan lebih lanjut terhadap pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut terhadap pelayaran internasional di Laut Merah adalah ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” jelas Kanaani.