Kesepakatan yang diusulkan akan dibagi menjadi tiga fase, masing-masing berlangsung selama 45 hari.
Pada tahap pertama, Hamas akan membebaskan tahanan Israel – termasuk perempuan, anak-anak, orang tua dan orang sakit – dengan imbalan 1.500 tahanan.
Kelompok Palestina juga menuntut setidaknya 500 truk bantuan dan bahan bakar diangkut setiap hari ke seluruh wilayah Jalur Gaza.
Kekhawatiran meningkat atas invasi darat Israel ke kota Rafah selatan – rumah bagi sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina – ketika PBB memperingatkan akan adanya korban jiwa 'dalam skala besar'.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken tiba di Israel saat ia berupaya mencapai gencatan senjata untuk menghentikan perang di Gaza.
Kepresidenan Palestina dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) berterima kasih kepada Arab Saudi atas posisinya dalam normalisasi hubungan dengan Israel.
Baca juga: Anggota Parlemen Irak Serukan Hentikan Penjualan Minyak ke Yordania Usai Serangan AS di Irak Suriah
Puluhan warga Israel mendirikan tenda di perbatasan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) untuk menghalangi truk yang membawa bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.
Dewan Perwakilan Rakyat AS menolak rancangan Undang-undang yang diajukan Partai Republik untuk memberikan bantuan sebesar $17,6 miliar kepada Israel.
Kini, setidaknya 27.708 orang tewas dan 67.147 luka-luka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas 7 Oktober mencapai 1.139 orang.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel