Menlu AS Datang, Israel Malah Kirim Pasukan Darat Masuk Rafah, Perang Lawan Mesir Tak Terhindarkan?
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel mengatakan akan mengirimkan pasukan darat untuk melawan Hamas di Rafah, sebuah kota Gaza selatan di perbatasan dengan Mesir di mana lebih dari satu juta warga sipil berlindung dari perang.
Langkah Israel dapat membahayakan hubungan dengan Kairo karena Israel lokasi kota tersebut terletak di perbatasan.
Israel ngotot menyerbu Rafah dengan pasukan darat setelah sebelumnya berulang kali membombardirnya dengan serangan udara.
Baca juga: Menhan Israel Deklarasikan Kemenangan di Khan Yunis: 10 Ribu Pejuang Hamas Tewas, IDF Bidik Rafah
Menlu AS Datang, Tekan Tel Aviv Teken Gencatan Senjata
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berdalih, Rafah adalah benteng terakhir Hamas, gerakan pembebasan Palestina yang menjadi target perang mereka.
“Kami melanjutkan operasi ini, dan kami juga akan mencapai tempat-tempat yang belum pernah kami perangi di jalur tengah dan selatan, dan terutama pusat gravitasi terakhir yang tersisa di tangan Hamas—Rafah,” kata dalam sebuah pernyataan di konferensi pers pada Senin (5/2/2024).
Gallant tidak memberikan rincian tentang bagaimana militer Israel (IDF) akan menyerang Rafah, yang telah dihantam Israel dengan serangan udara sejak perang dimulai.
Pernyataan Israel untuk mengirimkan pasukan daratnya ke Rafah muncul berbarengan dengan kedatangan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
Blinken berada di wilayah tersebut minggu ini untuk kunjungan kelima sejak 7 Oktober, termasuk kunjungan ke Israel dan Tepi Barat untuk membahas krisis kemanusiaan dan masalah lainnya dengan para pemimpin negara pendudukan tersebut.
Pada kesempatan itu, Blinken menyiratkan kalau AS menekan Israel untuk menerima kesepakatan yang akan membuka jalan bagi gencatan senjata permanen dan pembebasan semua sandera yang masih disandera.
Baca juga: Hamas Cs Setuju Klausul Proposal Gencatan Senjata, Siapa yang Bisa Jamin Israel Tak Ingkar?
Perang dengan Mesir Tak Terelakkan?
Langkah Israel mengirim pasukan darat ke Rafah membuat Mesir marah.
Para pejabat Mesir mengatakan Kairo secara pribadi menekan Israel untuk menghentikan rencananya berperang di perbatasannya, yang telah menjadi tempat perlindungan bagi warga Gaza yang kehilangan tempat tinggal akibat perang.
Kairo khawatir warga Palestina akan mencoba masuk ke negaranya untuk melarikan diri dari zona perang, sehingga menciptakan ketidakstabilan di dalam perbatasannya sendiri.
Pihak Israel belum berkomentar secara terbuka mengenai apa yang akan terjadi pada masyarakat di Rafah jika pasukan daratnya menyerbu kota tersebut.