News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Mulai Krisis Senjata: Setelah AS dan Jepang, Dua Sekutu Sepakat Hentikan Pasokan Amunisi

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

INFANTERI IDF - Pasukan Israel (IDF) berbaris dalam formasi saat melakukan agresi militer ke Jalur Gaza.

Pemerintah Australia tak memberikan informasi lebih lanjut terkait alasan penundaan pengiriman senjata ke Israel, namun Salah satu yang menjadi pertimbangan untuk tidak melanjutkan rencana tersebut karena agresi Israel telah memicu lonjakan korban meninggal dunia di Gaza hingga tembus mencapai 26 ribu jiwa.

"Tampaknya ada tindakan 'lambat' yang disengaja dalam segala hal yang berkaitan dengan Israel sementara perang di Gaza terus berlanjut," kata sumber yang mengetahui masalah itu, sebagaimana dilansir dari Jerusalem Post.

Imbas penangguhan ekspor senjata, kini militer Israel yang berada di jalur Gaza terancam mengalami krisis senjata. Media Israel bahkan melaporkan tentang memburuknya kepercayaan unit militer di jalur Gaza pada otoritas Netanyahu pasca pemerintah menangguhkan pengiriman senjata ke medan perang.

Sistem peluncur rudal Falaq yang menjadi flagship dari gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah. (tangkap layar)

Hizbullah Makin Percaya Diri Menyerang

Selain sedang berperang melawan Hamas, Israel juga terus menerus diserang oleh militan Hizbullah.

Bahkan kini Hizbullah makin percaya diri menggempur wilayah-wilayaj negara Yahudi tersebut.

Media di Tel Aviv bahkan menyebutkan kini, kelompok militan di Lebanon tersebut telah mengetahui kelemahan Israel.

Sekjen Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, tidak pernah ragu untuk menantang Israel, di arena militer dan media.
 
"Salah satu media Israel mengatakan Sekjen Hizbullah, adalah orang berbahaya bagi Israel, dan lebih mengenal kepentingan-kepentingan Israel, daripada musuh lain, baik yang dekat maupun jauh," tulis laporan itu.
 
Menurut laporan itu, sejauh ini Hizbullah, hanya menggunakan lima persen kekuatan militernya dalam perang melawan pasukan Israel.
 
Sejak memegang tampuk kepemimpinan Hizbullah, Sayid Hassan Nasrullah, kata laporan itu, memusatkan perhatian pada perang melawan pasukan Israel.
 
"Nasrallah memahami sepenuhnya seluruh perkembangan politik Israel, oleh karena itu terkadang ia mengejutkan orang-orang Israel, dengan senjatanya. Selain itu ia mengenal dengan baik masyarakat Israel," katanya.

Pasukan elite Radwan Hizbullah dilaporkan menyiapkan pembalasan atas terbunuhnya seorang komandan senior unit mereka, Jawad Al-Taweel.

Satu di antara kekhawatiran adalah Pasukan Radwan menjalankan misi masuk menyerbu ke Israel yang akan menghasilkan perang front kedua di Israel. IDF diketahui tengah menggempur Gaza untuk menumpas Hamas.

Ribuan Rudal Dalam 2 Jam Perang

Terkait potensi terjadinya perang skala penuh lintas perbatasan, media Israel juga melaporkan kalau Hizbullah memiliki kemampuan untuk meluncurkan sekitar seribu rudal ke Tel Aviv hanya dalam waktu operasional dua jam.

Laporan tersebut menunjukkan kalau beberapa dari rudal ini akan dipandu secara presisi ke sasaran tertentu secara spesifik, sementara yang lain akan diarahkan ke gedung pencakar langit di Tel Aviv.

Al-mayadeen melansir, laporan media Israel ini terkait kontes potensi perang lintas-teritorial yang belakangan makin menunjukkan tanda-tanda yang jelas.

"Namun, laporan tersebut menahan diri untuk tidak membahas target potensial yang berdekatan dengan menara-menara tersebut, yang telah diidentifikasi oleh Hizbullah sebagai target dalam perang berikutnya,” menurut laporan tersebut seperti dilansir Al mayadeen.

Beberapa hari lalu, para pejabat Israel mengakui kalau Hizbullah, telah berhasil mengosongkan permukiman di wilayah utara Palestina yang diduduki tanpa menggunakan kekuatan apa pun.

Menurut para pejabat, komandan Pasukan Pendudukan Israel (IDF) di wilayah utara telah menerima instruksi untuk tidak meningkatkan konfrontasi dengan perlawanan Lebanon.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini