TRIBUNNEWS.COM, UKRAINA - Ukraina telah menargetkan Jembatan Kerch milik Rusia untuk memutus jalur transportasi militer ke Krimea.
Komandan Angkatan Laut Angkatan Bersenjata Ukraina, Oleksii Neizhpapa berjanji menghancurkan jembatan yang sangat simbolis itu tahun ini.
"Saya rasa kita tidak perlu menunggu lama tahun ini pasti," kata Oleksii Neizhpapa dalam sebuah wawancara dengan Dmytro Gordon, mantan anggota Dewan Kota Kyiv dan jurnalis, Senin.
Jembatan Kerch yang biasa disebut jembatan Krimea menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
"Saya rasa tidak perlu menunggu lama lagi tahun ini pasti," tegas Neizhpapa kepada Gordon, menurut terjemahan dari The New Voice of Ukraine.
Neizhpapa tidak menjelaskan bagaimana Ukraina akan memenuhi janjinya.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-715, Moskow Klaim Perekonomian Tubuh 3,6 Persen Berkat Belanja Militer
Sejak serangan Oktober 2023, Rusia telah menggunakan langkah-langkah keamanan yang luar biasa untuk mempertahankan jembatan itu.
Turis yang bepergian ke Krimea perlu mengantri berjam-jam karena pasukan keamanan memeriksa setiap kendaraan yang melintasi jembatan untuk mencari bahan peledak.
Rusia meningkatkan pertahanan anti-udara juga diturunkan untuk mencegah serangan udara atau rudal di jembatan.
Angkatan Laut Rusia dilaporkan telah membangun kandang baru untuk lumba-lumba yang dilatih di fasilitas militer untuk melindungi armada Laut Hitamnya di Sevastopol.
Pemerintah Rusia pernah memutuskan untuk menutup Jembatan Kerch atau yang biasa disebut jembatan Krimea, yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea pada Senin (17/7/2023).
Hal ini terjadi setelah serangan yang menewaskan dua orang dan melukai seorang anak.
Rusia menyalahkan Ukraina setelah mengetahui serangan itu dilakukan melalui beberapa drone laut yang membawa bahan peledak diarahkan ke jembatan dan kemudian diledakkan dari bawah jalan raya.
"Dua kendaraan bawah air tak berawak Ukraina melakukan serangan di Jembatan Krimea," ujar laporan Badan Keamanan Rusia sebagaimana dikutip The Guardian.