News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

IDF Pasang Target Lumpuhkan Kemampuan Militer Hizbullah, Apakah Lebanon Bakal Bernasib Seperti Gaza?

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pejuang Hizbullah Lebanon berparade selama tur pers di desa Aaramta, Lebanon selatan, pada 21 Mei 2023, menjelang peringatan penarikan mundur Israel dari Lebanon.

TRIUNNEWS.COM - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merencanakan serangan besar-besaran untuk menyakiti Hizbullah dan melumpuhkan kemampuan tempur mereka.

Target tersebut telah ditetapkan agar warga di wilayah utara Israel dapat kembali ke rumah dan hidup normal.

Hampir seperempat juta orang Yahudi mengungsi sejak Hizbullah melancarkan serangan ke wilayah utara Israel sebagai hukuman atas apa yang terjadi di Gaza saat ini.

“Yang menjadi gol kami adalah mengubah situasi keamanan di wilayah utara agar warga dapat kembali ke rumah mereka dengan aman,” Kata Panglima Komand Utara IDF Mayjen Ori Gordin seperti dikutip Jerusalem Post.

IDF nampaknya tidak hanya melancarkan serangan untuk bertahan, melainkan menyerang untuk melumpuhkan kemampuan tempur Hizbullah.

Baca juga: Israel Bom Kota Nabatieh, Hizbullah Balas Pakai Rudal Falaq Hajar Lagi Pangkalan Udara Meron

“Kami bertekad mengubah realitas keamanan dan terus bersiap untuk perluasan perang dan melakukan serangan. Misi kami menyakiti Hizbullah dan meniadakan kemampuannya," lanjut dia.

Ucapan Gordin bisa jadi isyarat bahwa bakal ada serangan dalam skala besar ke Lebanon.

Karenanya, tak menutup kemungkinan Lebanon menjadi Gaza kedua.

Apalagi Hizbullah hingga saat ini tetap konsisten melancarkan serangan ke wilayah utara Israel. Bahkan belum ada tanda-tanda mereka akan berhenti.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu pernah melontarkan ancaman terhadap Hizbullan apabila terus mengganggu keamanan wilayah utara negaranya.

"Jika Hizbullah memutuskan untuk melancarkan perang habis-habisan, maka dengan tangannya sendiri mereka akan mengubah Beirut dan Lebanon selatan menjadi Gaza dan Khan Yunis,” ujar Netanyahu seperti dikutip Tass, kantor berita Rusia.

Kekuatan militer Hizbullah

Pascaperang saudara di Lebanon, Hizbullah tetap mempertahankan senjatanya untuk melawan pasukan Israel yang menduduki wilayah selatan negara yang mayoritas penduduknya Syiah.

Perang gerilya selama bertahun-tahun menyebabkan Israel menarik diri pada tahun 2000.

Hizbullah menunjukkan kemajuan militernya pada tahun 2006 selama perang lima minggu dengan Israel, yang meletus setelah kelompok tersebut menyeberang ke Israel, menculik dua tentara dan membunuh lainnya.

Hizbullah menembakkan ribuan roket ke Israel selama konflik tersebut, yang menewaskan 1.200 orang di Lebanon, sebagian besar warga sipil, dan 158 warga Israel tewas, sebagian besar adalah tentara.

Dikutip Reuters, kekuatan militer Hizbullah tumbuh setelah dikerahkan ke Suriah, salah satu sekutu Iran di wilayah tersebut, untuk membantu Presiden Bashar al-Assad melawan sebagian besar pemberontak Muslim Sunni.

Hizbullah membanggakan persenjataannya termasuk roket presisi dan drone, dan mengatakan mereka dapat menyerang seluruh wilayah Israel.

Pada 2021, pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya memiliki 100.000 pejuang.

Iran memberikan senjata dan uang kepada Hizbullah.

Amerika Serikat memperkirakan Iran telah mengalokasikan ratusan juta dolar setiap tahunnya dalam beberapa tahun terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini