Saat Yahya Sinwar Jadi Topik Nomor Satu di Israel, Pentolan Hamas Bakal Dilepas Hidup-Hidup?
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin gerakan Hamas di Jalur Gaza, Yahya Sinwar mendominasi kabar pemberitaan dan ulasan di media Israel selama seminggu terakhir ini.
Ulasan seputar Yahya Sinwar ini menjadi dominan di saluran media Israel seiring negosiasi kesepakatan gencatan senjata antara kelompok perlawanan Palestina dan Israel.
Yahya Sinwar, musuh nomor satu dalam daftar bunuh Tentara Israel (IDF) itu bahkan merasuk dalam diskusi-diskusi mendasar di meja makan para keluarga Israel.
Baca juga: Ditutupi IDF, Media Israel Ungkap Jumlah Tentara Israel yang Ambruk di Gaza Capai Puluhan Ribu
Analis, pejabat, dan mantan personel keamanan fokus menganalisis kepribadian Yahya Al-Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, Al-Ghad melaporkan.
Yahya Sinwar sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Israel.
Mika Kobi, mantan perwira di Shin Bet, yang menghabiskan waktu berjam-jam bersama Sinwar selama dipenjara, mengaku mengenal Sinwar dengan baik.
Dia menyatakan, “Saya telah membaca tentang dia, melihatnya, duduk bersamanya, dan berbagi makanan dengannya. Saya akrab dengan perilakunya.”
Pada catatan lain, pembawa acara Channel 14 mempertanyakan apa yang harus dilakukan Israel untuk mengungkap misteri Yahya Sinwar.
Betty Lahat, mantan sipir Penjara Hasharon dan kepala Departemen Intelijen Penjara Israel, menjawab secara tegas, “Israel harus melenyapkan orang ini, tidak lebih. Seharusnya tidak ada negosiasi.”
Sebagai konteksnya, Yahya Sinwar adalah satu dari lebih dari seribu tahanan yang dibebaskan dengan imbalan pembebasan tentara Israel Gilad Shalit pada tahun 2011 silam.
Bakal Dilepas Hidup-Hidup?
Di tengah proses negosiasi gencatan senjata, santer kabar menyebut pengasingan pemimpin militer Hamas jadi bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Yahya Sinwar, Muhammad Deif, dan beberapa lainnya dibiarkan meninggalkan Gaza dalam keadaan hidup menuju tempat mengasingan mereka.
Israel akan mengizinkan pengasingan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dkk dari Jalur Gaza dengan imbalan pembebasan 136 sandera yang tersisa.
Baca juga: Perwira Brigade Givati Israel: Tiap Hari Kami Masuk Perangkap Hamas, Banyak Kaki Tentara Diamputasi