Mantan presiden tersebut kembali ke Brasil pada Maret 2023 – dua bulan setelah penyerbuan Kongres – dan mengatakan bahwa ia tidak perlu takut, meski menghadapi sejumlah penyelidikan.
Pada bulan Juni, ia dilarang mencalonkan diri selama delapan tahun karena menimbulkan keraguan yang tidak berdasar terhadap sistem pemungutan suara elektronik di Brasil.
Namun yang paling menarik adalah penyelidikan atas peristiwa 8 Januari 2023.
Polisi federal Brazil hanya memberikan rincian terbatas mengenai operasi yang mereka lakukan pada hari Kamis, namun mengatakan bahwa operasi tersebut menargetkan "organisasi kriminal yang terlibat dalam upaya kudeta".
Selama setahun terakhir, lebih dari 1.400 orang telah didakwa atas peran mereka dalam kerusuhan tersebut, namun sejauh ini hanya beberapa lusin orang yang telah dihukum.
Pekan lalu, polisi federal menggeledah properti yang terkait dengan putranya, Carlos Bolsonaro.
Carlos dicurigai menggunakan data yang dikumpulkan secara ilegal oleh agen mata-mata Abin untuk menyerang saingan ayahnya
Dia membantah melakukan kesalahan.
Mengomentari kasus yang melilit pendahulunya, Lula mengatakan, upaya kudeta tersebut harus diusut agar tidak terjadi lagi.
“Tanpa Bolsonaro tidak akan ada upaya kudeta,” kata Lula dalam wawancara radio.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)