News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Presiden Hungaria Katalina Novak Dapat 'Karma' Setelah Ampuni Pelaku Pelecehan Seksual

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Hungaria Katalin Novak mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (10/2/2-24).

TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Hungaria Katalin Novak mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (10/2/2-24).

Katalin Novak lengser setelah mendapat desakan dari oposisi dan kritik publik setelah keputusannya mengampuni pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak.

Pada pengumuman pengunduran dirinya tersebut, Novak juga memberi alasan dirinya mengampuni pelaku pelecehan tersebut.

Baca juga: PM Hungaria Viktor Orban Melunak, Bantuan 50 Miliar Euro untuk Ukraina dari Uni Eropa Akhirnya Cair

“Saya memutuskan untuk memberikan pengampunan pada bulan April lalu, dengan keyakinan bahwa terpidana tidak mengeksploitasi kerentanan anak-anak yang dia awasi,” kata Novak dalam pidatonya dalam pidato nasional yang disiarkan televisi pada hari Sabtu.

“Saya melakukan kesalahan, karena pengampunan dan kurangnya alasan justru memicu keraguan terhadap nol toleransi yang berlaku terhadap pedofilia,” ujarnya dikutip dari Reuters.

Kebijakan yang dianggap kontroversial menuai banyak kritik, terutama keluarga korban.

Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan di ibu kota Budapest pada hari Jumat, menyerukan agar Novak mundur.

Pada bulan April 2023, Novak telah memberikan pengampunan kepada sekitar dua lusin orang menjelang kunjungan Paus Fransiskus – di antaranya adalah wakil direktur panti asuhan yang telah membantu mantan direktur tersebut menyembunyikan kejahatannya.

Sang direktur divonis hukuman delapan tahun penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur antara tahun 2004 dan 2016.

Baca juga: Vladimir Putin: Rusia Melobi Hamas, Bantu Bebaskan Sandera di Jalur Gaza

Sementara sang wakil direktur yang tidak melakukan aksi paedofilia menerima hukuman tiga tahun.

Wakil direktur panti asuhan dekat Budapest, divonis penjara selama tiga tahun setelah memaksa anak-anak untuk mencabut klaim pelecehan terhadap direktur panti tersebut.

Direktur tersebut sendiri telah dipenjara selama delapan tahun karena menganiaya anak-anak di fasilitas yang dikelola pemerintah.

Ribuan warga melakukan aksi unjuk rasa di kantornya saatiamelakukan kunjungan ke Doha Qatar.

Sedangkan partai oposisi Hongaria menuntut pengunduran diri Novak.

Katalin Novak merupakan sekutu dekat perdana menteri nasionalis garis keras Hongaria, Viktor Orbán, dan merupakan mantan menteri keluarga.

Pada tahun 2022, ia menjadi wanita pertama yang memegang peran seremonial sebagai presiden Hungaria.

Pidatonya pada hari Sabtu adalah pidato terakhirnya sebagai presiden, kurang dari dua tahun setelah dia menjabat.

Dia meminta maaf kepada para korban dan keluarga mereka dalam pidatonya di televisi pada hari Sabtu, dengan mengatakan bahwa dia telah “melakukan kesalahan.”

Dikutip dari BBC, kontroversi yang menyebabkan pengunduran diri tersebut terjadi setelah nama 25 orang yang diampuni oleh Novak pada April tahun lalu, usai kunjungan Paus Fransiskus ke Hungaria.

Partai-partai oposisi dan pengunjuk rasa di Hungaria menuntut pengunduran dirinya, namun keputusan Novak untuk melakukan hal tersebut sangat mendadak dan tidak terduga.

Wanita kelahiran 1977 ini adalah tokoh populer di Fidesz dan politisi perempuan yang langka di negara yang didominasi laki-laki. Dia adalah sekutu utama Orban dari Hungaria dan sebelumnya bekerja sebagai menteri di negara tersebut.

Pada tahun 2022, ia menjadi wanita pertama yang memegang peran seremonial sebagai presiden Hungaria.

Kasus ini telah menimbulkan skandal politik yang belum pernah terjadi sebelumnya di pemerintahan nasionalis Hungaria.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini