Pemimpin mayoritas Partai Demokrat di Senat, Chuck Schumer, mengatakan dia yakin RUU tersebut akan disetujui DPR dengan dukungan dari Partai Republik dan Demokrat jika ada pemungutan suara.
Ia meminta para pemimpin DPR untuk melakukannya.
Ketua DPR AS Tolak Setujui Usulan Senat
Ketua DPR AS, Mike Johnson, menolak untuk melakukan pemungutan suara terkait RUU yang diajukan oleh Senat AS.
“Tentu saja saya tidak akan melakukannya,” jawabnya ketika ditanyakan oleh wartawan, dikutip dari The Guardian.
Namun Partai Republik dan Demokrat yang mendukung Ukraina dapat memaksakan pemungutan suara menggunakan proses yang disebut petisi pemberhentian jika cukup banyak dari mereka yang bersatu.
Presiden AS, Joe Biden, telah mendesak anggota DPR untuk mengabaikan desakan Donald Trump dan menyetujui RUU tersebut.
Ukraina Bergantung pada Sekutu
Mantan sekretaris jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengatakan kemenangan Ukraina dalam perang melawan Rusia tergantung dari bantuan sekutu.
Selain itu, menurutnya sanksi terhadap Rusia harus diperluas dan diperketat.
Ia mendorong sekutu Ukraina untuk memperketat penegakan sanksi misalnya menghentikan masuknya komponen yang menjadi bahan persenjataan Rusia.
“Kemenangan akan sangat bergantung pada apakah Ukraina dan sekutunya dapat mengalahkan Rusia. Kita harus menyelaraskan kembali kebijakan sanksi kita dengan tujuan ini," katanya kepada Financial Times, Selasa.
Rusia Kehilangan Lebih dari 3.000 Tank
Rusia telah kehilangan lebih dari 3.000 tank selama invasinya ke Ukraina.
Jumlah itu setara dengan seluruh persediaan aktif sebelum perang.
Namun, Rusia memiliki cukup kendaraan lapis baja berkualitas rendah di gudang untuk penggantian selama bertahun-tahun, menurut Institut Internasional untuk Studi Strategis.
Ukraina juga menderita kerugian besar, namun penambahan bantuan militer oleh sekutu negara Barat memungkinkan Ukraina mempertahankan persediaan senjata sambil meningkatkan kualitas, menurut analis ISS.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Rusia dan Ukraina