News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusia Diklaim Akan Kerahkan Senjata Nuklir di Luar Angkasa, Barat Ketar-ketir, Kremlin Buka Suara

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato pada forum Segalanya untuk Kemenangan di Tula pada 2 Februari 2024. Rusia diklaim akan mengerahkan senjata nuklir di luar angkasa.

TRIBUNNEWS.COM – Pekan ini sejumlah media Barat mengklaim Rusia berencana menempatkan senjata nuklir antisatelit di luar angkasa.

Klaim itu didasarkan pada informasi yang konon didapat dari intelijen Amerika Serikat (AS).

ABC News melaporkan bahwa sistem senjata nuklir antisatelit milik Rusia tidak akan digunakan untuk menyerang target di Bumi.

Meski demikian, para pejabat AS masih menganggap senjata itu “sangat mengkhawatirkan dan sangat sensitif”.

Juru bicara Kremlin atau pemerintah Rusia, Dmitry Peskov, buka suara mengenai klaim dari media Barat itu.

Peskov menyebut klaim itu tak lebih daripada sekadar “rencana licik” dari pemerintah AS untuk meyakinkan anggota dewan di AS agar menyetujui bantuan militer tambahan untuk Ukraina.

Dia berujar Rusia akan menunggu dan melihat apa yang muncul dari pengarahan yang disampaikan Gedung Putih tentang topik itu.

“Sudah jelas bahwa Gedung Putih sedang berusaha, dengan cara apa pun yang memungkinkan, untuk mendesak parlemen agar menyetujui RUU bantuan [untuk Ukraina]. Kita akan melihat trik apa yang akan digunakan Gedung Putih,” ujar Peskov pada hari Kamis, (15/2/2024), dikutip dari Russia Today.

Adapun senjata nuklir dilarang menurut Perjanjian Luar Angkasa (OST) yang ditandatangani pada tahun 1967.

Ada lebih dari 100 negara yang menandatangani perjanjian itu. Kala itu Uni Soviet dan AS berusaha meredakan ketegangan selama Perang Dingin.

Pada hari Rabu, (14/2/2024), anggota dewan AS dari Partai Republik bernama Mike Turner mengklaim telah membagikan informasi “tentang ancaman keamanan nasional yang serius” kepada anggota dewan lainnya.

Baca juga: Rusia Jatuhkan 2 Bom Pesawat Berpemandu di Kharkiv, Pasangan Suami Istri dan Remaja 17 Tahun Tewas

Turner yang kini mengetuai Komite Intelijan DPR AS mendesak Presiden AS Joe Biden untuk mendeklasifikasi atau mengungkapkan informasi yang relevan.

Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dijadwalkan akan memberikan pengarahan tentang masalah keamanan kepada anggota dewan pada hari Kamis.

Ketika ditanya apakah akan berbicara tentang kekhawatiran Turner, Sullivan menolak menanggapinya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini