News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Alexei Navalny Meninggal di Penjara & Jasadnya Disembunyikan, Timnya Curiga Rusia Tutupi Pembunuhan

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin oposisi Rusia, Alexey Navalny, dan Presiden Vladimir Putin

TRIBUNNEWS.COM - Tim Alexei Navalny menuduh Rusia sengaja menutupi jejak dugaan pembunuhan dalam kasus kematian Navalny.

Sebelumnya tim mendapat kabar dari ibu Navalny, Lyudmila, bahwa ia hanya bisa bertemu dengan jenazah sang anak setelah pemeriksaan post-mosterm selesai.

Hal tersebut membuat tim Navalny yakin bahwa aktivis antikorupsi itu dibunuh atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin.

“Mereka berusaha menutupi jejak, itulah sebabnya mereka tidak memberikan jenazahnya kepada keluarga dan itulah sebabnya mereka menyembunyikannya dari mereka,” kata juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, kepada BBC.

"Kami tahu pasti bahwa ini bukan sekadar kematian, tapi pembunuhan," katanya.

Navalny adalah salah satu tokoh oposisi Rusia yang paling menonjol terhadap rezim Putin.

Ia menjalani hukuman tiga dekade penjara atas tuduhan bermotif politik di Kharp, sekitar 1.900 km utara Moskow.

Ibu Navalny diberi kabar kematian sang anak oleh petugas penjara pada hari Jumat (16/2/2024).

Menurut pernyataan petugas penjara, Navalny meninggal dunia setelah jatuh pingsan ketika berjalan-jalan di koloni hukuman "Serigala Kutub" Arktik.

Sekutu Navalny lainnya, Ivan Zhdanov, mengatakan ibu aktivis tersebut diberitahu bahwa sang aktivis meninggal karena "sindrom kematian mendadak" (sebuah istilah umum dan tidak jelas untuk suatu kondisi yang menyebabkan kematian mendadak akibat serangan jantung tanpa penyebab yang jelas).

Sementara itu, jasad Navalny sempat dibawa ke Kota Salekhard, dekat kompleks penjara.

Akan tetapi di tempat tersebut, tidak diperbolehkan siapa pun untuk masuk lantaran kamar jenazah ditutup.

Negara-negara Barat meminta pertanggungjawaban atas kematian Navalny kepada pemerintah Rusia.

Sementara para menteri luar negeri dari kelompok negara-negara kaya G7 meminta Rusia untuk "segera mengklarifikasi" keadaan seputar kematian tersebut.

Hingga saat ini, Putin belum memberikan komentar apa pun atas kematian Navalny.

Baca juga: Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Tewas, Joe Biden: Valdimir Putin Harus Bertanggung Jawab

Lebih dari 300 Orang Ditangkap saat Demo

Diketahui, lebih dari 300 warga Rusia menggelar aksi unjuk rasa di seluruh Rusia.

Namun, kelompok pemantau hak asasi manusia independen Rusia, OVD-Info, mengatakan para pengunjuk Rusia tersebut ditangkap oleh pihak kepolisian.

Menurut kelompok tersebut, penangkapan terjadi di 32 kota dengan jumlah terbesar di ibu kota Moskow dan St Petersburg.

Sekitar 15 orang yang meletakkan bunga dan menyalakan lilin di kaki monumen "Tembok Duka" untuk para korban penindasan selama era Soviet ditangkap oleh polisi Moskow pada
hari Sabtu (17/2/2024).

Aksi protes juga digelar di kedutaan Rusia di berbagai negara.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Alexei Navalny

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini