Serangan Hizbullah Bikin Pemukim Israel Lari dari Margaliot: Cuma Mampu Sembunyi di Balik Tembok
TRIBUNNEWS.COM - Serangan-serangan kelompok milisi perlawanan Lebanon, Hizbullah diakui secara efektif mampu mengendalikan situasi di permukiman-permukiman Yahudi Israel di wilayaha perbatasan Utara.
Gegara serangan-serangan Hizbullah itu, warga Israel yang ada di wilayah utara kini tidak bisa lagi leluasa bergerak di wilayah pendudukan mereka sendiri.
Baca juga: Pertempuran Hizbullah vs IDF Sengit di Lebanon Selatan, Permukiman Israel di Utara Kini Kosong
Kepala Dewan Distrik Israel, Margaliot, satu di antara distrik permukiman Yahudi di dekat perbatasan Lebanon, yang meminta pasukan Israel, untuk menghancurkan beberapa desa Lebanon, mengakui efektivitas serangan-serangan Hizbullah tersebut.
Eytan Davidi, kepada Kanal 13 televisi Israel, Sabtu (17/2/2024), mengatakan, "Kondisi di sini tidak masuk akal, dan kami tidak bisa keluar-masuk kapan pun kami mau."
Ia menambahkan, "Kami tidak bisa lagi bergerak semau kami. Ketika kami di Margaliot, kami hanya bersembunyi di balik tembok-tembok."
Beberapa hari sebelumnya, Davidi meminta pasukan Israel, untuk menghancurkan sejumlah desa Lebanon, di antaranya Houla, Markaba, dan Meiss El Jabal.
Akan tetapi permintaannya tersebut malah ditertawakan, dan menjadi bahan cemoohan di media sosial.
Pasalnya Davidi bersama warga lain Israel lari dari Margaliot, sementara penduduk Lebanon, di desa-desa itu, tetap berada di rumah-rumah mereka.
Kepala distrik Israel, Shlomi, mengatakan, tembakan rudal-rudal Burkan, Hizbullah, menyebabkan pemukim Israel, berada dalam bahaya yang nyata.
Beberapa hari lalu Hizbullah, setelah pidato Sayid Hassan Nasrullah, meningkatkan serangannya ke Israel, dengan menggunakan rudal-rudal Burkan dan Falaq-1.
Balas Darah dengan Darah
Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah memberikan pidato pada tanggal 16 Februari, menekankan Harga darah warga sipil akan menjadi darah, setelah pembunuhan Israel terhadap sepuluh warga sipil Lebanon, termasuk tujuh dari keluarga yang sama, dalam serangan udara jauh di wilayah Lebanon awal minggu ini.
“Saya katakan kepada teman dan musuh bahwa musuh akan membayar harga pertumpahan darah perempuan dan anak-anak kita di Nabatiyeh, Al-Sowanah, dan desa-desa lain di selatan, dengan darah,” Nasrallah memperingatkan.
Dia menyatakan bahwa Hizbullah menargetkan pemukiman Kiryat Shmona di Israel utara pada hari Kamis "dengan puluhan roket Katyusha dan beberapa rudal Falaq sebagai respons awal."
“Perlawanan di Lebanon memiliki kemampuan rudal yang sangat besar dan akurat yang tersebar dari Kiryat Shmona hingga Eilat,” Nasrallah memperingatkan.
Hizbullah diyakini memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang mampu menargetkan lokasi di seluruh Israel.
Baca juga: Hizbullah Beri Peringatan Keras ke Israel atas Terbunuhnya Warga Sipil di Lebanon
Sekretaris Jenderal juga mengomentari apa yang ingin dicapai Israel melalui pemboman dan operasi darat yang sedang berlangsung di Gaza, yang kini telah menewaskan lebih dari 28.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 12.300 anak-anak.
“Apa yang terungkap dari Banjir Al-Aqsa adalah bahwa tujuan Israel adalah menggusur warga Palestina dan mendirikan negara Yahudi murni serta menggusur masyarakat Tepi Barat ke Yordania, masyarakat Gaza ke Mesir, dan masyarakat wilayah 1948 ke Yordania. Libanon."
Nasrallah membahas kebohongan yang disebarkan Israel di media Barat tentang keterlibatan Hamas dalam pemerkosaan massal, penyiksaan, dan pembakaran hingga kematian warga Israel pada 7 Oktober selama Operasi Banjir Al-Aqsa.