Situasinya masih kritis, dan perhatian internasional terfokus pada konflik tersebut dan dampak buruknya terhadap warga sipil di Gaza.
Baca juga: Matinya Kemanusiaan, Sakit Jiwanya Tentara Israel Bagikan Video Gembira Penyiksaan Warga Palestina
Kebutuhan akan akuntabilitas dan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional kini semakin mendesak.
Ketika reaksi meningkat, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani menyatakan pada 20 Januari kalau Italia telah memutuskan untuk menghentikan pengiriman senjata ke wilayah pendudukan mulai tanggal 7 Oktober.
Menurut Tajani, tidak ada jenis senjata yang dikirim sejak tanggal tersebut.
Namun, senjata buatan Italia yang sebelumnya diberikan kepada Israel saat ini sedang diuji oleh tentara pendudukan di Gaza.
Misalnya, meriam angkatan laut 76mm, yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan Italia Leonardo S.p.A., digunakan oleh Pasukan Pendudukan Israel (IDF) untuk tujuan tersebut.
Spanyol Bermuka Dua
Spanyol mengklaim juga telah menghentikan penjualan senjata ke Israel.
Namun, Organisasi perdamaian Spanyol Delàs Center for Peace Studies mengungkapkan kalau Spanyol terus mengekspor amunisi senilai 987.000 euro ke Israel pada November, bertentangan dengan klaim pemerintah bahwa ekspor senjata ke Tel Aviv telah berhenti sejak bulan Oktober.
Dunia politik Spanyol mengungkapkan kemarahannya menanggapi pengungkapan ini.
Ekspor Senjata Perancis ke Israel Picu Kemarahan Publik
Di Prancis, Kementerian Pertahanan melaporkan, negara tersebut menjual senjata senilai hampir 200 juta euro kepada Israel selama periode 2013–2022.
Menteri Pertahanan Perancis Sébastien Lecornu menyatakan, Perancis terutama memberikan dukungan intelijen kepada Israel.
Aktivis mengadakan demonstrasi di luar markas besar perusahaan pertahanan Perancis Dassault Aviation, mengutuk semua perusahaan Perancis yang menjual senjata ke Israel dan keterlibatan mereka dalam perang di Gaza.
Anggota parlemen oposisi dari partai France Unbowed juga menandatangani petisi yang mendesak diakhirinya penjualan senjata ke Israel.
“Kami telah diberitahu mengenai permintaan baru Afrika Selatan untuk mengambil tindakan sementara mengenai ICJ,” jawab juru bicara Kementerian Luar Negeri Perancis Christophe Lemoine mengenai apakah Perancis berencana untuk menangguhkan pengiriman senjata ke negara pendudukan setelah keputusan ICJ.