News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pilot 'Pengkhianat' yang Bajak Helikopter Rusia Tewas Ditembak di Spanyol

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto pembunuhan Maxim Kuzminov penerbang militer Rusia diambil dari screenshot video media di Spanyol

Media yang menyebutkan jenazah tersebut adalah Kuzminov ini tidak memiliki website sendiri, melainkan hanya akun di X dan Telegram.

Disebutkan juga bahwa petugas penegak hukum sedang mempertimbangkan versi jejak Ukraina - yang diduga Ukraina menghapus “saksi yang tidak menyenangkan.” Versi lain tidak diberikan.

Postingan di X memiliki 24 ribu pelanggan, namun hanya empat orang yang menyukai postingan tersebut.

Meski demikian, Rusia menganggap kematiannya adalah berita bohong. "Bisa jadi pembunuhan Kuzminov adalah misi khusus Ukraina untuk memastikan keselamatannya. Ia mungkin dinyatakan meninggal, dapat dokumen baru dan operasi plastik," demikian Strana mengutip media Rusia.

Dikutip dari Wikipedia, Kuzminov bertugas di resimen helikopter terpisah ke-319 dari unit militer 13984 di Wilayah Primorsky Rusia.

Maxim Kuzminov

Ia sebenarnya ingin mengundurkan diri dari AU Rusia,akan tetapi malah diancam akan dikirim ke garis depan pertempuran hingga rencananya tersebut batal dilakukan.

Namun pria ini telah menjadi target dari operasi Synytsia yaitu operasi intelijen Ukraina yang mengatur pembelotan Kuzminov.

Pada 9 Agustus 2023 Kuzminov yang saat itu ditugaskan Rusia membawa Mi-8 mengangkut perlengkapan militer penting Ukraina malah membelot ke Ukraina.

Sedangkan awak lainnya tak berdaya, karena saat itu hanya Kuzminov yang bisa mengoperasikan helikopter tersebut.

Pada tanggal 5 September 2023, perwakilan intelijen Ukraina Andriy Yusov mengumumkan bahwa Maxim Kuzminov akan menerima hadiah sebesar 500.000 dolar AS atau lebih dari Rp 7 miliar yang dibayarkan dalam mata uang hryvnia Ukraina .

Yusov juga berjanji bahwa Kuzminov dan keluarganya akan menerima jaminan keamanan yang tidak ditentukan, serta kewarganegaraan Ukraina.

Kepala Intelijen Ukraina, Kyryll Budanov mengatakan saat itu, operasi tersebut merupakan kesuksesan besar Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini