News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ratusan Kendaraan Lapis Baja dan Sistem Senjata Ukraina Bantuan AS Terancam Mangkrak

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi sistem peluncur rudal Patriot

“Sementara Departemen Pertahanan saat ini sedang mengembangkan rencana tersebut, kurangnya pandangan ke depan dalam hal ini sangat mengkhawatirkan.”

Sistem peluncur rudal HIMARS. (Lockheed Martin)

Militer AS mengirimkan “suku cadang, amunisi, dan dukungan pemeliharaan yang terbatas” dan “tidak mengoordinasikan atau menyesuaikan upaya-upaya tersebut ke dalam rencana pemeliharaan yang komprehensif,” menurut laporan Storch.

Apa yang dikirim termasuk “beberapa” bahan habis pakai dan suku cadang untuk pemeliharaan lapangan, serta “barang tambahan berdasarkan pengalaman AS dalam mengoperasikan sistem senjata di Irak, Afghanistan, dan Suriah,” kata Storch.

Meskipun bantuan tidak diperlukan berdasarkan otoritas kongres saat ini untuk mengirim senjata ke Ukraina, “sistem senjata tidak akan mampu menjalankan misi” tanpa bantuan tersebut, kata laporan itu.

Setidaknya satu sistem Patriot AS telah dihancurkan oleh rudal hipersonik, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

Serangan Ukraina tahun lalu menyebabkan beberapa kendaraan Bradley dan Stryker hancur dalam upaya untuk menyerang pertahanan Rusia. Sejauh ini belum ada laporan publik mengenai penggunaan tank Abrams dalam operasi tempur aktif.

Tank Abrams yang dikirim Pentagon ke Ukraina untuk melawan serangan militer Rusia. (US Department of Defense)

Sementara akhir bulan lalu, Arkansas Online mengungkapkan senjata-senjata AS yang dikirim ke Ukraina belum terlacak.

Padahal senjata seperti drone kamkiaze, rudal dan kacamata malam hari yang telah dikirim tersebut harganya mencapai 1 miliar dolar AS.

Laporan Pentagon menyatakan, hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa benda-benda tersebut dapat dicuri atau diselundupkan ke Ukraina.

Saat Kongres sedang memperdebatkan apakah akan mengirim lebih banyak bantuan militer ke Ukraina.

Laporan inspektur jenderal Departemen Pertahanan, tidak memberikan bukti bahwa senjata tersebut telah disalahgunakan setelah dikirim ke pusat logistik militer AS di Polandia atau dikirim ke garis depan Ukraina.

Namun laporan tersebut menemukan bahwa para pejabat pertahanan dan diplomat AS di Washington dan Eropa telah gagal untuk secara cepat atau sepenuhnya memperhitungkan hampir 40.000 senjata yang menurut undang-undang seharusnya diawasi secara ketat karena dampaknya di medan perang, teknologi sensitif dan ukurannya yang relatif kecil menjadikan senjata-senjata tersebut sebagai hadiah yang menarik bagi penyelundup senjata.

“Tidak ada catatan mengenai inventarisasi yang dilakukan,” kata Robert P Storch, inspektur jenderal Pentagon, yang juga merupakan pengawas utama bantuan AS yang dikirim untuk membantu upaya perang Ukraina.

“Ini tidak berarti peralatan tersebut tidak ada, atau tidak digunakan,” katanya mengenai peralatan berisiko tinggi tersebut.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini