Israel akan Ikuti Pameran Senjata di Negara Tetangga? Pasarkan Senjata yang Telah Diuji di Gaza
TRIBUNNEWS.COM- Perusahaan pertahanan Israel ikut memamerkan dan sekaligus memasarkan senjata yang telah diuji di lapangan di ajang Singapore Airshow.
Industri pertahanan Israel mulai hadir di Singapore Airshow minggu ini, Israel kembali hadir setelah sebagian besar absen dari pameran dirgantara Dubai pada bulan November setelah pengeboman di Gaza, sebuah topik yang dilarang di KTT Asia, Sesuai laporan Reuters.
Kementerian Pertahanan Israel dan 11 kontraktor pertahanannya menghadiri pertemuan kedirgantaraan dan pertahanan terbesar di Asia, termasuk Israel Aerospace Industries (IAI), Rafael Advanced Defense Systems dan Elbit Systems ESLT.TA.
IAI, Rafael, Elbit dan kementerian pertahanan semuanya menolak berkomentar mengenai perang di Gaza, termasuk kinerja senjata mereka sendiri.
“Kami tidak membahas senjata,” Ziv Avni, wakil presiden pengembangan bisnis di Elbit, mengatakan kepada Reuters saat peluncuran drone udara terbarunya, yang menurut sebuah plakat dapat membawa “amunisi yang berkeliaran untuk serangan udara yang rahasia dan tepat”.
Senjata dan amunisi Israel sedang diuji di lapangan, kelinci percobaannya adalah warga Palestina di wilayah pendudukan Israel, termasuk Gaza.
Seperti yang diungkapkan Yotam Feldman dalam film dokumenternya tahun 2013, The Lab.
Para kritikus mengatakan inilah alasan mengapa Israel berkepentingan untuk mempertahankan pendudukan militernya yang brutal: hal ini menguntungkan industri senjata.
Baca juga: China Dukung Hak Palestina Melakukan Perjuangan Bersenjata Melawan Israel, Hamas Bukan Teroris
Hal ini juga bermanfaat bagi perekonomian yang akibat perang di Gaza, menyusut hampir 20 persen pada kuartal terakhir tahun 2023, menyebabkan Moody's Investors Service menurunkan peringkat simpanan lima bank terbesar Israel untuk pertama kalinya pada tahun 2023. Sebuah sejarah buruk bagi negara itu.
Pertemuan publik yang tidak sah dan protes mengenai situasi politik di negara lain dilarang di Singapura. Namun ada beberapa kritik online mengenai perusahaan pertahanan Israel di pertunjukan udara tersebut.
IAI, Rafael dan Kementerian Pertahanan Israel tidak menanggapi permintaan komentar mengenai kritik online tersebut.
(Sumber: Middle East Monitor)