Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, MILAN – Negara-negara yang tergabung dalam kelompok 7 (G7) menjanjikan dukungan untuk Ukraina dan siap menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia setelah pertemuan virtual pada Sabtu (24/2/2024) bertepatan dengan peringatan dua tahun invasi Moskow ke Kyiv.
Dalam pernyataan setelah pertemuan tersebut, yang juga dihadiri oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, para pemimpin negara G7 yang beranggotakan Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Prancis, Inggris, Italia, dan Kanada berjanji untuk memberikan bantuan militer tambahan untuk Ukraina.
Para pemimpin negara G7 tidak membuat pernyataan publik apa pun mengenai bantuan militer lebih lanjut ke Ukraina, namun mendesak “persetujuan dukungan tambahan untuk menutup sisa kesenjangan anggaran Ukraina pada tahun 2024”.
Baca juga: Putin Obral Narasi Patriotik Rusia, Peringati Tahun Kedua Invasi di Ukraina
“Kami akan terus meningkatkan anggaran perang untuk membantu Ukraina, menurunkan sumber pendapatan Rusia dan menghambat upaya Rusia membangun mesin perangnya,” kata para pemimpin G7.
Selain itu, para pemimpin G7 meminta Iran untuk berhenti memasok persenjataan ke Rusia, sembari juga menyatakan keprihatinannya mengenai transfer komponen senjata, peralatan militer, dan bahan-bahan penggunaan ganda yang dilakukan oleh Beijing ke Moskow.
“Kami juga telah mengajukan tuntutan ke Rusia untuk mengklarifikasi sepenuhnya seputar kematian pemimpin oposisi Alexei Navalny,” kata para pemimpin G7.
Sementara itu, Zelensky memanfaatkan pertemuan tersebut untuk memohon lebih banyak dukungan bagi pasukan militernya.
“Anda tahu betul semua yang kita perlukan untuk menjaga langit kita tetap terlindungi, untuk memperkuat militer kita di darat, dan Anda tahu semua yang kita perlukan untuk mempertahankan dan melanjutkan kesuksesan kita di laut,” ujar pemimpin Ukraina itu.
"Dan Anda tahu betul bahwa kami memerlukan semua ini pada waktunya, dan kami mengandalkan Anda,” pungkasnya.