News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

'Ngotot' Tentaranya yang Tewas Hanya 31.000, Presiden Zelensky:'Bukan 300.000 Atau 350.000'

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit Ukraina naik di atas kendaraan pengangkut personel lapis baja (APC) di wilayah Zaporizhzhya

TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan sebanyak 31.000 tentara Ukraina telah terbunuh sejak invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022.

"Sebanyak 31.000 tentara Ukraina tewas dalam perang ini. Bukan 300.000 atau bukan 150.000. Namun demikian, ini adalah kerugian besar bagi kami,” ujar Zelensky dalam sebuah konferensi pers di Kyiv pada Minggu (25/2/2024).

Sebelumnya Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa Ukraina telah kehilangan lebih dari 383.000 tentara sejak konflik dimulai dua tahun lalu.

Baca juga: Zelensky: Barat Tak Sabar Ukraina Gelar Serangan Balik Lagi: Kapan Kita Akan Menang

Pemimpin Ukraina itu menambahkan bahwa puluhan ribu warga sipil juga terbunuh di wilayah pendudukan negara tersebut selama perang.

Kyiv mengatakan pihaknya tidak dapat menilai secara akurat skala kerugian tersebut karena tidak memiliki akses.

Ukraina belum mengungkapkan jumlah militernya yang gugur sejak akhir tahun 2022, ketika ajudan presiden Mykhailo Podolyak mengatakan 13.000 tentara Ukraina telah tewas sejak invasi pada 24 Februari 2022.

Korban di medan perang adalah topik yang sangat sensitif di negara yang mencoba mereformasi cara memobilisasi warga sipil menjadi tentara untuk meregenerasi pasukannya setelah serangan balasan tahun lalu terbukti tidak mampu menembus garis pertahanan Rusia.

Sebuah laporan New York Times pada Agustus lalu mengutip para pejabat Amerika Serikat menyebutkan jumlah korban tewas di Ukraina hampir mencapai 70.000 orang. Laporan yang sama menyebutkan sebanyak 120.000 tentara Rusia tewas selama perang.

Sementara Rusia tidak mengungkapkan kerugian militer, yang dianggap rahasia. Kedua belah pihak sering menggambarkan kerugian militer pihak lain sebagai kerugian besar.

Baca juga: Presiden Zelensky Legalkan Ganja Medis, Untuk Obat Stres dan Trauma Pascaperang

Sebelumnya, pada Desember 2023 lalu Reuter memberitakan bahwa laporan intelijen Amerika Serikat (AS) yang tidak diklasifikasikan lagi menilai bahwa perang di Ukraina telah menyebabkan 315.000 tentara Rusia tewas dan terluka, atau hampir 90 persen dari jumlah personel yang dimiliki Rusia ketika konflik dimulai, kata sumber yang mengetahui intelijen tersebut pada hari Selasa.

Laporan tersebut juga menilai hilangnya personel dan kendaraan lapis baja yang dilakukan Moskow terhadap militer Ukraina telah menghambat modernisasi militer Rusia selama 18 tahun, kata sumber itu.

Kedutaan Besar Rusia merujuk permintaan komentar kepada Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow. Kementerian tidak menanggapi permintaan komentar.

Para pejabat Rusia mengatakan perkiraan Barat mengenai jumlah korban tewas Rusia dalam perang tersebut terlalu dilebih-lebihkan dan hampir selalu meremehkan kerugian yang dialami Ukraina, yang menurut para pejabat Rusia sangat besar.

Sumber tersebut berbicara ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyampaikan permohonan terakhirnya untuk memberikan lebih banyak bantuan militer kepada anggota parlemen AS di Capitol Hill, di mana ia menghadapi sambutan skeptis dari para tokoh penting Partai Republik.

Pada konferensi pers di hari yang sama, Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali dukungannya kepada Zelenskiy, dan memperingatkan anggota parlemen bahwa mereka berisiko memberikan kemenangan kepada Rusia.

Sumber tersebut mengatakan laporan intelijen AS yang baru-baru ini diumumkan menilai bahwa Rusia memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022 dengan 360.000 personel.

Sejak itu, laporan tersebut menemukan, 315.000 tentara Rusia, atau sekitar 87% dari total pasukan yang memulai perang, telah terbunuh atau terluka, kata sumber tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini