“Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida. Saya akan melakukan aksi protes ekstrem,” ulang Bushnell sambil berjalan menuju kedutaan.
“Tetapi dibandingkan dengan apa yang dialami orang-orang di Palestina di bawah penjajahan mereka, hal ini tidaklah ekstrim sama sekali. Inilah yang diputuskan oleh kelas penguasa sebagai hal yang normal.”
Setelah menyiram dirinya dengan cairan dan meraih korek api, petugas penegak hukum atau keamanan yang tidak dikenal terdengar bertanya di luar layar, “Ada yang bisa saya bantu?”
Setelah membakar dirinya sendiri, dia berulang kali meneriakkan “Bebaskan Palestina.”
Pria itu segera dipadamkan oleh petugas Dinas Rahasia dan kemudian diangkut oleh DC Fire dan EMS ke rumah sakit setempat dalam kondisi kritis.
Kedutaan Besar Israel memastikan tidak ada staf kedutaan yang terluka dalam insiden tersebut.
Pihak berwenang sedang menyelidiki insiden tersebut, yang terjadi di tengah protes yang sedang berlangsung terhadap perang di Gaza. Perang tersebut telah memicu demonstrasi pro-Palestina dan pro-Israel di Amerika Serikat.
Kejadian ini mengingatkan kejadian serupa pada bulan Desember lalu ketika seseorang membakar diri di luar Konsulat Israel di Atlanta sebagai aksi protes politik.
Israel saat ini terlibat dalam kampanye militer melawan Hamas di Gaza, menyusul serangkaian serangan yang dilakukan kelompok Islam Palestina.
Israel telah melancarkan kampanye militer di Gaza, yang mengakibatkan hampir 30.000 kematian, menurut kementerian kesehatan.
Pakai Pakaian Prajurit AS Saat Membakar Diri
Seorang pilot Angkatan Udara AS membakar dirinya sendiri dalam siaran langsung di depan kedutaan Israel di Washington, sambil meneriakkan “Bebaskan Palestina.”
Pilot Amerika Serikat tersebut mengatakan sebelum membakar dirinya bahwa dia “tidak akan lagi terlibat dalam genosida di Gaza.”
Personil penjaga kedutaan berhasil mengendalikan pilot, memadamkan api, dan membawanya ke rumah sakit.
Dilaporkan sang Pilot berada dalam kondisi kritis.