TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel merasa yakin bahwa pemimpin Hamas, Yahya Sinwar bersembunyi di terowongan labirin bawah tanah di Gaza selatan.
Militer Israel juga menuduh Yahya Sinwar menggunakan para sandera sebagai tamengnya agar tak ditangkap atau dibunuh.
Selain itu, militer Israel menyebut para sandera juga digunakan Yahya Sinwar untuk menggagalkan upaya Israel untuk membubarkan Hamas dan mengakhiri perang.
Operasi Israel di Gaza tidak dapat selesai sampai Yahya Sinwar ditangkap, dibunuh, atau tidak lagi dalam posisi untuk menjalankan organisasi tersebut, kata pejabat Israel dan mantan pejabat Israel dalam wawancara.
Hal ini juga ditegaskan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat pertemuan faksi Partai Likud awal bulan ini.
"Kami akan membunuh kepemimpinan Hamas. Kita tidak boleh mengakhiri perang sebelum hal itu terjadi," kata Netanyahu, dikutip dari Washington Post.
Para pejabat intelijen dan keamanan Israel, AS, dan Barat meyakini, menentukan lokasi Sinwar mungkin tidak sulit.
Baik secara taktis maupun politis, seperti melakukan operasi militer untuk menetralisirnya tanpa membunuh atau melukai banyak sandera yang diyakini berada di dekatnya.
"Ini bukan tentang menemukan dia, ini tentang melakukan sesuatu, tanpa mempertaruhkan nyawa para sandera," kata salah seorang pejabat senior Israel.
Sinwar diyakini berada di bunker di terowongan bawah tanah Kota Khan Younis, Gaza selatan, tempat ia dilahirkan.
Para pejabat AS mengatakan mereka setuju dengan penilaian Israel bahwa Sinwar bersembunyi di suatu tempat di bawah kampung halamannya dan telah mengepung dirinya dengan sandera.
Baca juga: Industri Pariwisata Israel Tumbang oleh Aksi Agresinya Sendiri Atas Gaza
Selama berbulan-bulan, militer dan dinas keamanan Israel telah memetakan jaringan terowongan yang luas di bawah Gaza dalam upaya memahami poin-poin penting dalam jaringan tersebut dan menemukan Sinwar.
Ketika tentara bergerak melalui terowongan, melucuti jebakan di sepanjang jalan, mereka menemukan file administratif Hamas, komputer dan direktori telepon yang menunjukkan "kantor" berbeda dalam jaringan, kata para pejabat.
Tentara Israel juga telah menemukan bukti bahwa Sinwar mungkin selangkah lebih maju dari mereka, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.